Bantul (ANTARA) - Kepolisian Resor Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memasang banner atau tanda peringatan rawan kecelakaan lalu lintas di sepanjang ruas jalan Imogiri-Dlingo Kabupaten Bantul, terutama pada jalanan dengan kontur jalan turunan, tanjakan dan belokan tajam.
"Ada beberapa banner rawan kecelakaan lalu lintas yang kami pasang di sekitar ruas Jalan Imogiri-Dlingo. Ini sebagai peringatan agar pengendara bermotor lebih berhati-hati," kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana di Bantul, Kamis.
Menurut dia, langkah tersebut ditempuh sebagai upaya mencegah terulangnya kejadian kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut. Berdasarkan data selama 2024, telah terjadi tujuh kecelakaan lalu lintas dengan akibat tiga korban meninggal dunia, 57 orang mengalami luka-luka.
Selain itu, kata dia, Polres Bantul juga melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan instansi terkait untuk menyamakan persepsi dalam mencegah kecelakaan lalu lintas kembali berulang di ruas jalan raya Imogiri-Dlingo.
Kemudian, pihaknya juga memberikan imbauan kepada para sopir bus pariwisata yang melalui jalan raya Imogiri-Dlingo dan Bukit Watu Goyang agar menggunakan transmisi gigi rendah.
"Kami juga membentuk tim Patroli Holiday Merpati Zebra di kawasan Mangunan Dlingo dan Watu Goyang Imogiri, serta mengimbau para sopir bus untuk tidak turun melalui jalan raya Imogiri-Dlingo," katanya.
Lebih lanjut dia juga mengatakan, bersama dengan Dinas Perhubungan Bantul juga melaksanakan pengecekan ramcheck terhadap jeep wisata yang beroperasi di wilayah Bantul.
"Tidak hanya mencakup pengecekan visual fisik kendaraan, tetapi juga fungsi alat-alat pendukung operasional serta surat-surat administrasi kendaraan," katanya.
Beberapa waktu lalu, Polres Bantul dan Ditlantas Polda DIY juga telah melakukan survei di ruas jalan tersebut untuk mengetahui kondisi dan prasarana jalan, sekaligus sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Selain ruas jalan Imogiri-Dlingo, kata dia, pada jalur Cino Mati yang merupakan jalur alternatif penghubung antara Kecamatan Pleret dengan Dlingo juga menjadi perhatian. Yaitu dengan mematikan google maps lokasi yang terkenal dengan tanjakan ekstrim tersebut.
"Upaya ini untuk mengantisipasi ketidaktahuan masyarakat bahwa jalur Cino Mati rawan kecelakaan lalu lintas," katanya.