Jakarta (ANTARA) - Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi menyebutkan perlu ada evaluasi kesehatan jiwa bagi orang tua dan guru yang merawat para balita, serta upaya pencegahan faktor-faktor risiko gangguan kejiwaan sebagai upaya mencegah kasus kekerasan pada balita.
Hal itu Imran sampaikan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, merespon maraknya kasus penyiksaan balita yang dikabarkan media, seperti perempuan di Jakarta Selatan yang membanting bayi, pria di Pinrang yang menyandera anaknya selama 16 jam karena bertengkar dengan istrinya, hingga bayi di Makassar yang dianiaya pacar ibunya.
"Kementerian Kesehatan sudah menyosialisasikan buku pengasuhan positif pada anak dan P3LP (Pertolongan pertama pada luka psikologis) untuk guru-guru. Namun untuk daycare, banyak yang belum mendapatkan izin dari Kemendikbudristek karena daycare tersebut memang digabungkan dengan yayasan sekolah TK yg sudah berdiri," ujarnya.
Dia menjelaskan masalah kesehatan memiliki beberapa aspek yaitu aspek fisik dan psikis. Sebelum pandemi COVID-19, katanya, fokus penanganan kasus kesehatan lebih menekankan aspek fisik. Namun setelah pandemi, kasus kesehatan akibat gangguan psikis dan mental meningkat secara signifikan.
Oleh karena itu pihaknya berupaya meningkatkan perhatian terhadap penanganan kesehatan mental dengan mengangkat program kesehatan jiwa menjadi salah satu program prioritas, dengan harapan kasus-kasus serupa menurun angka kejadiannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Perlu evaluasi kesehatan jiwa orang tua-guru perawat balita
Berita Lainnya
Menkeu: Makan Bergizi Gratis sasar ibu hamil-balita di Indonesia
Selasa, 27 Agustus 2024 15:05 Wib
KPAI-lintas kementerian memperkuat internet sehat untuk anak Indonesia
Senin, 22 Juli 2024 17:48 Wib
TPK dibekali pembelajaran berbasis masalah untuk ukur balita di Indonesia
Rabu, 24 April 2024 4:49 Wib
Hindari diare, balita harus diberi makanan matang
Jumat, 5 April 2024 17:42 Wib
Pengasuh aniaya balita, ditetapkan tersangka
Sabtu, 30 Maret 2024 20:37 Wib
Awas, botol susu tak steril picu diare balita
Kamis, 8 Februari 2024 18:13 Wib
Hati-hati, balita rentan terinfeksi saat pancaroba
Jumat, 26 Januari 2024 6:23 Wib
Mahasiswa kedokteran kampanye cegah stunting anak usia dini
Rabu, 24 Januari 2024 16:12 Wib