Cara sederhana memahami penyebab vertigo dan tips mengobatinya dari Organisasi Kesehatan PAFI

id pafi,vertigo

Cara sederhana memahami penyebab vertigo dan tips mengobatinya dari Organisasi Kesehatan PAFI

Foto ilustrasi. (ANTARA/HO-benzoix dari Freepik)

Yogyakarta (ANTARA) - Berbicara tentang vertigo, pastinya Anda mengenal penyakit ini yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Vertigo merupakan kondisi medis yang ditandai dengan sensasi pusing dan perasaan seolah-olah lingkungan di sekitar penderita berputar atau bergerak. Vertigo bisa menjadi sebuah tanda seseorang memiliki sebuah riwayat penyakit tertentu.

Salah satu cabang organisasi kesehatan yaitu PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) Kota Bitung dengan alamat website pcpafibitung.org menjelaskan bahwa vertigo secara umum merupakan kondisi yang ditandai dengan sensasi bergerak atau berputar, meskipun sebenarnya tidak ada pergerakan.

Seseorang yang mengalami vertigo mungkin merasa seolah-olah dirinya atau lingkungan di sekitarnya sedang bergerak atau berputar. Sensasi ini sering disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan kesulitan dalam menjaga keseimbangan.

Dalam melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab terjadinya vertigo, PAFI Kabupaten Madiun dengan alamat website pafipckabmadiun.org melakukan kajian dan penelitian terkait penyebab utama terjadinya vertigo serta obat yang dapat meredakan untuk di konsumsi oleh penderitanya.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas bagaimana cara mengatasi masalah vertigo serta rekomendasi obat untuk penderita vertigo.

Apa langkah pertama yang Anda lakukan jika mengalami vertigo?

Foto ilustrasi. (ANTARA/HO-benzoix dari Freepik)

Vertigo bisa menjadi gejala gangguan kesehatan serius jika tidak diatasi sejak dini. Saat vertigo menyerang, ada beberapa langkah pertama yang dapat diambil untuk meredakan gejalanya. Berikut adalah langkah-langkah tersebut:

1. Tetap tetang dan coba untuk beristirahat dari aktivitas
Langkah awal jika Anda mengalami pusing, mual yaitu usahakan untuk tidak panik. Cobalah rileks dengan duduk serta minum air putih. Pada dasarnya ketegangan dapat memicu kondisi vertigo lebih buruk.

2. Cobalah untuk berbaring
Jika Anda merasa pusing, berbaring juga menjadi solusi paling baik. Berbaring di tempat yang aman dapat membantu mencegah jatuh dan memberikan rasa nyaman saat mengalami pusing secara berlebihan.

3. Hindari gerakan berlebihan
Jangan melakukan gerakan cepat, cobalah tarik nafas dengan tentang. Gerakan tiba-tiba terutama saat berdiri atau mengubah posisi kepala dapat memicu vertigo lebih buruk.

4. Minum air putih yang cukup
Air putih merupakan sumber mineral terbaik dan tentu saja bermanfaat bagi seseorang yang mengalami vertigo. Dehidrasi dapat memperburuk gejala vertigo, jadi pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih lebih banyak.

Itulah beberapa cara yang bisa Anda terapkan jika mengalami pusing berlebihan. Beristirahat dan pola makan yang sehat bisa mengurangi gejala gangguan kesehatan ini.

Apa saja rekomendasi obat untuk mengatasi gejala awal terjadinya vertigo?

Foto ilustrasi. (ANTARA/HO-freepik dari Freepik)

Bagi Anda sedang mengalami vertigo, ada beberapa rekomendasi obat untuk mengatasi gejala awal dari vertigo, berikut adalah obat yang umum digunakan:

1. Betahistine
Obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke telinga bagian dalam dan mengurangi tekanan endolimfatik, sehingga efektif meredakan vertigo. Tersedia dalam dosis 6 mg hingga 12 mg, biasanya dikonsumsi tiga kali sehari setelah makan.

2. Flunarizine
Sebagai antagonis kalsium, flunarizine membantu mengurangi frekuensi serangan vertigo dan juga dapat digunakan untuk mencegah migrain. Dosisnya harus sesuai petunjuk dokter karena termasuk dalam golongan obat keras.

3. Cinnarizine
Obat ini melancarkan aliran darah ke telinga dalam dan dapat mengatasi gejala vertigo, termasuk mual dan muntah. Dosis yang umum adalah satu tablet tiga kali sehari.

Vertigo dapat diatasi dengan berbagai upaya sederhana dan penanganan yang tepat, namun alangkah baiknya Anda dapat mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan. Sebelum mengonsumsi obat-obatan ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan apoteker atau dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat dan dosis yang sesuai.