Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Istimewa Yogyakarta, berkomitmen mendukung transformasi digitalisasi daerah untuk mempercepat pemulihan ekonomi, meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik yang lebih transparan dan akuntabel.
Bupati Kulon Progo Agung Setyawan di Kulon Progo, Rabu, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah secara aktif melakukan berbagai inisiatif strategis, antara lain melalui implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), penggunaan Cash Management System (CMS) secara menyeluruh, perluasan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), serta penerapan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) sebagai metode transaksi non-tunai.
"Transformasi digital ini diharapkan tidak hanya berdampak pada efisiensi administrasi keuangan daerah tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan asli daerah, serta mendorong masyarakat Kabupaten Kulon Progo untuk beradaptasi dengan ekosistem digital yang semakin berkembang menuju Local Taxing Power di Kabupaten Kulon Progo," kata Agung.
Ia mengatakan tantangan dalam infrastruktur telekomunikasi dan peningkatan literasi digital masyarakat masih harus kita hadapi bersama. Untuk itu, sinergi dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan sangat penting guna mendukung terciptanya ekosistem digital yang kuat dan inklusif.
"Kami berharap upaya digitalisasi ini tidak hanya mencakup sektor pemerintahan, tetapi juga diharapkan menjadi bagian dari budaya masyarakat Kabupaten Kulon Progo," katanya.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kulon Progo Taufik Amrullah menyampaikan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Kabupaten Kulon Progo terus menunjukkan kinerja yang baik dari tahun ke tahun.
"Peringkat ETPD Kabupaten Kulon Progo Championships 2024 atas Kinerja 2023 berada pada peringkat 20 dari 92 kabupaten wilayah Jawa Bali," kata Taufik.
Sementara itu, Indeks ETPD Kabupaten Kulon Progo pada akhir semester 2 tahun 2024 mencapai skor 98,0 persen dalam tahap digital. Realisasi ETPD per 31 Desember 2024 mencapai Rp91,67 miliar dari Pajak Daerah dan Rp221,81 miliar dari retribusi daerah.
Disampaikan Taufik, kinerja ETPD akan terus didorong melalui berbagai program kegiatan seperti Penyusunan Roadmap ETPD 2025-2029, Persiapan Championships 2025 (atas kinerja TP2DD 2024), Persiapan Program Unggulan 2025 dengan BANGUNCIPTOKu serta peningkatan literasi masyarakat untuk membiasakan transaksi non-tunai.
"Harapannya setelah acara ini hasil penilaian 2025 masuk peringkat 10 besar, April semua ASN memiliki mobile banking, semua perangkat daerah bisa mendukung untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang ekosistem digital di Kulon Progo," katanya.