Sleman (ANTARA) - Puluhan pengumpul sampah keliling yang tergabung dalam Paguyuban Pengumpul Sampah Gamping mendatangi kediaman Calon Bupati Sleman nomor urut 2 Harda Kiswaya di Padukuhan Kowanan, Sidoagung, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kedatangan mereka bertujuan untuk menyampaikan keluh kesah serta harapan terkait persoalan pengelolaan sampah di Sleman, kepada Harda Kiswaya selaku calon Bupati Sleman.
Kepada Harda Kiswaya, Koordinator Paguyuban Pengumpul Sampah Gamping yang bernama Nurhadi menyampaikan bahwa para pengumpul sampah kini menghadapi kesulitan akibat perubahan kebijakan pengangkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman.
“Dulu, setelah kami mengambil sampah dari rumah-rumah warga, sampah tinggal dibawa ke depo dan diangkut ke TPST Piyungan. Tapi sekarang, truk DLH hanya mau mengangkut sampah plastik dan sampah kering. Sampah basah seperti dedaunan dan sisa sayuran tidak lagi diangkut,” ujar Nurhadi.
Karena hal ini, para pengumpul sampah terpaksa menyewa mobil bak terbuka untuk mengangkut sisa sampah yang tidak terangkut.
“Tiap hari saya harus menyewa mobil pick up dengan biaya Rp375 ribu hingga Rp400 ribu sekali jalan. Kalau sebulan, bisa habis berapa, Pak Harda?” kata Nurhadi dengan nada mengeluh.
Kesulitan ini membuat mereka terpaksa menaikkan biaya jasa pengambilan sampah dari pelanggan. Akibatnya, banyak pelanggan berhenti menggunakan jasa mereka karena keberatan dengan tarif baru.
“Ini membuat kami serba salah. Kami berharap Pak Harda terpilih menjadi bupati dan bisa membantu menyelesaikan persoalan ini,” imbuhnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Harda Kiswaya menegaskan bahwa persoalan sampah akan menjadi salah satu prioritas utama pemerintahannya jika terpilih dalam Pilkada 2024.
“Persoalan sampah di Sleman akan kami urai, termasuk yang semua dikeluhkan tadi,” tegas Harda dalam rilisnya.
Mantan Sekda Sleman itu juga menekankan pentingnya melibatkan berbagai pihak, termasuk pengelola sampah swasta seperti para pengumpul sampah keliling, dalam solusi pengelolaan sampah di Sleman.
“Ada tiga komponen yang akan kami libatkan untuk mengatasi masalah ini, yakni Pemkab, kalurahan, dan sektor swasta, termasuk panjenengan semua,” ujar Harda menutup pertemuan.
Harda Kiswaya menambahkan bahwa keberadaan pengumpul sampah swasta merupakan elemen penting dalam mendukung pengelolaan sampah secara terpadu. Ia berharap kolaborasi ini dapat memberikan solusi yang lebih efektif bagi masyarakat Sleman.
Berita Lainnya
Pengasuh Ponpes Wahid Hasyim dan Cucu Sultan HB X dukung Harda-Danang
Kamis, 21 November 2024 18:54 Wib
Calon Bupati Kulon Progo Marija ziarah kubur pendiri dan penerus Kulon Progo
Kamis, 21 November 2024 17:38 Wib
Bawaslu Kulon Progo siaga kerawanan pemungutan suara pilkada
Kamis, 21 November 2024 11:18 Wib
Garin Nugroho raih Piala Citra FFI 2024 untuk sutradara terbaik
Kamis, 21 November 2024 9:05 Wib
KPU Kulon Progo laksanakan bimtek Sirekap bagi KPPS untuk kelancaran rekapitulasi
Rabu, 20 November 2024 18:57 Wib
Bawaslu Kulon Progo ingatkan KPU teliti dalam tata kelola logistik pilkada
Rabu, 20 November 2024 18:31 Wib
KPU Yogyakarta sebut persiapan logistik Pilkada 2024 hampir 100 persen
Rabu, 20 November 2024 9:28 Wib
Gibran: Beda pendapat justru mewarnai demokrasi RI
Rabu, 20 November 2024 9:09 Wib