Yogyakarta (ANTARA) - Berbicara tentang penyakit, salah satu penyakit yang sering dialami bagi sebagian masyarakat Indonesia adalah batu ginjal. Gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang minum air putih dan terlalu banyak mengonsumsi makanan lemak dapat mengakibatkan penyakit ini.
Batu ginjal, atau nefrolitiasis, merupakan sebuah kondisi medis yang ditandai oleh pembentukan endapan keras di dalam ginjal. Endapan ini terbentuk dari mineral dan garam yang mengkristal, dan dapat bervariasi dalam ukuran, mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar kacang polong.
Batu ginjal dapat terbentuk di berbagai bagian saluran kemih, termasuk ginjal, ureter (saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, dan uretra (saluran yang membawa urine keluar dari tubuh).
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merupakan organisasi profesi bagi para dokter di Indonesia, didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950. Organisasi ini berfokus pada peningkatan kompetensi dokter agar dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Rembang adalah organisasi profesi yang berfungsi untuk menaungi para dokter di wilayah Rembang, Jawa Tengah. IDI Kota Rembang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta mendukung pengembangan profesionalisme dokter di daerah tersebut.
IDI juga terlibat dalam kegiatan sosial, seperti penyuluhan kesehatan dan program-program yang mendukung kesehatan masyarakat. Saat ini IDI Kota Rembang berkolaborasi dengan IDI Kota Sragen untuk meneliti lebih lanjut terkait penyakit batu ginjal. Mencari penyebab utama terjadinya penyakit batu ginjal serta rekomendasi obat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab utama terjadinya penyakit batu ginjal?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kota Rembang dengan alamat website idikotarembang.org menjelaskan bahwa penyakit batu ginjal, atau nefrolitiasis, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang sering dikaitkan dengan terbentuknya batu ginjal meliputi:
1. Kekurangan asupan cairan dalam tubuh
Kurangnya asupan cairan adalah salah satu penyebab paling umum dari batu ginjal. Dehidrasi menyebabkan urine menjadi lebih pekat, sehingga mineral dan garam lebih mudah mengkristal dan membentuk batu.
2. Konsumsi Garam Berlebih
Tingginya konsumsi garam juga dapat meningkatkan kadar kalsium dalam urine, yang berkontribusi pada pembentukan batu kalsium. Makanan yang tinggi garam, seperti makanan olahan dan kalengan, sebaiknya dihindari.
3. Mengonsumsi daging secara berlebihan
Konsumsi protein hewani yang berlebihan, terutama dari daging merah dan kerang, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam urine. Kadar asam urat yang tinggi berpotensi menyebabkan pembentukan batu asam urat.
4. Kelebihan Oksalat
Makanan yang kaya oksalat, seperti bayam, bit, dan kacang-kacangan, dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Oksalat dapat berikatan dengan kalsium dalam urine untuk membentuk batu.
5. Riwayat dari keluarga
Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam risiko seseorang untuk mengembangkan batu ginjal. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat batu ginjal, kemungkinan Anda juga akan mengalaminya lebih tinggi.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita penyakit batu ginjal?
IDI Kota Sragen telah melakukan penelitian terkait obat yang dapat meredakan penyakit batu ginjal. Namun, Anda juga harus berkonsultasi dengan dokter lebih lanjut apabila gejalanya tidak kunjung reda. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk penderita penyakit batu ginjal, yang disesuaikan dengan jenis batu dan kondisi pasien:
1. Allopurinol
Allopurinol adalah jenis obat yang digunakan untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah dan urine, sehingga membantu menghancurkan batu asam urat. Allopurinol bekerja dengan menghambat produksi asam urat di dalam tubuh.
2. Alpha Blockers
Obat penghambat alfa, seperti Tamsulosin, berfungsi untuk melemaskan otot-otot di saluran kemih, sehingga mempermudah keluarnya batu ginjal yang berukuran lebih besar (sekitar 5-10 mm). Obat ini juga dapat mengurangi rasa sakit saat batu bergerak melalui saluran kemih.
3. Diuretik Thiazide
Obat ini membantu meningkatkan produksi urine dan mencegah pembentukan batu kalsium dengan mengurangi penyerapan kalsium di ginjal. Contoh diuretik thiazide yang umum digunakan adalah Hydrochlorothiazide.
4. Natrium Bikarbonat
Obat ini membantu menetralkan keasaman urine dan dapat digunakan untuk mencegah pembentukan batu ginjal, terutama pada pasien dengan batu asam urat. Natrium bikarbonat juga dapat membantu mengeluarkan asam urat dari ginjal.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan apa pun, agar mendapatkan diagnosis yang tepat dan terapi yang sesuai berdasarkan jenis batu ginjal yang dialami.
Dapatkan tips kesehatan lainnya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sragen beralamat idikotasragen.org serta konsultasi kesehatan secara gratis.