Kenali gejala infeksi ginjal, IDI berikan informasi pngobatan yang tepat

id infeksi ginjal,idi

Kenali gejala infeksi ginjal, IDI berikan informasi pngobatan yang tepat

Foto ilustrasi (ANTARA/HO- Nadzeya Haroshka dari iStockphoto)

Yogyakarta (ANTARA) - Salah satu gangguan kesehatan yang dapat terjadi dan berbahaya bagi Kesehatan adalah infeksi ginjal. Infeksi ginjal dapat menyerang segala umur Ginjal adalah organ yang terletak di bagian belakang rongga perut, lebih tepatnya di punggung bawah.

Ketika ginjal mengalami infeksi dan pembengkakan, maka akan menekan bagian punggung bawah, sehingga menimbulkan rasa sakit.

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Woha dengan alamat website idiwoha.org merupakan cabang dari organisasi profesi kedokteran di Indonesia yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung para dokter di wilayah ini.

IDI Kecamatan Woha berkomitmen untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. IDI Kecamatan Woha bekerjasama dengan IDI Kota Dompu dengan alamat idikotadompu.org secara rutin telah mengadakan layanan medis keliling untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil, melibatkan dokter ahli dari berbagai bidang. 

Saat ini IDI melakukan penelitian lanjut penelitian terkait kondisi infeksi pada ginjal serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya infeksi pada ginjal?

Foto ilustrasi (ANTARA/HO- Ivan-balvan dari iStockphoto)

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan bahwa infeksi yang terjadi pada ginjal, atau pielonefritis, umumnya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih dan menyebar ke ginjal. Berikut adalah penyebab utama dan faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ginjal meliputi:

1. Infeksi bakteri pada saluran kemih
Salah satu faktor awal adalah adanya infeksi yang terjadi di bagian Bawah saluran kemih, seperti kandung kemih (sistitis). Bakteri penyebab pada saluran kemih seperti bakteri seperti Proteus, Klebsiella, dan Pseudomonas juga dapat menyebabkan infeksi ginjal.

2. Penggunaan kateter
Faktor lain penyebab infeksi ginjal seperti penggunaan kateter urine jangka panjang dapat memperkenalkan bakteri ke dalam saluran kemih. Kateter urine adalah selang kecil yang dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra untuk membantu mengeluarkan urine. Kateter urine digunakan untuk pasien yang mengalami kesulitan buang air kecil.

3. Faktor anatomi
Secara umum, wanita akan lebih rentan terhadap infeksi ginjal karena uretra mereka lebih pendek, memudahkan bakteri untuk mencapai kandung kemih. Menjaga kebersihan organ intim sangat penting bagi kesehatan.

4. Adanya faktor diabetes
Hal yang mungkin bisa menjadi pemicu pada infeksi ginjal adalah diabetes. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi karena kondisi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati infeksi ginjal?

Obat yang direkomendasikan untuk mengobati infeksi ginjal, atau pielonefritis, umumnya berupa antibiotik yang ditujukan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Berikut adalah beberapa antibiotik yang sering diresepkan meliputi:

1. Obat Asam Klavulanat
Obat lebih dikenal dengan Amoksisilin-asam klavulanat, yang disebut juga sebagai co-amoxiclav, adalah antibiotik yang berguna untuk pengobatan infeksi bakteri. Amoksisilin-amoxiclav membutuhkan resep langsung dari dokter.

2. Obat Levofloxacin
Levofloxacin adalah salah satu obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri seperti pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak, bronkitis, infeksi saluran kemih, ulkus kornea, dan lain sebagainya.
Levofloksasin termasuk golongan antibiotik kuinolon.

Jika infeksi ginjal disebabkan oleh faktor-faktor seperti batu ginjal atau obstruksi saluran kemih, dokter mungkin merekomendasikan prosedur tambahan, termasuk pembedahan, untuk mengatasi penyebab tersebut.

Penting untuk mengikuti anjuran dokter dan menyelesaikan seluruh pengobatan meskipun gejala mungkin sudah membaik setelah beberapa hari. Jika gejala tidak membaik atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.