Sleman (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum(KPU) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut tingkat partisipasi pemilih masyarakat setempat dalam Pilkada 2024 sebesar 76,57 persen dari total daftar pemilih tetap sebanyak 853.209 pemilih.
Ketua Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Sleman Huda Al Amna di Sleman, Rabu, mengatakan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 853.209 pemilih, sedangkan masyarakat yang menggunakan hak pilih dalam Pilkada 2024 sebanyak 653.323 pemilih atau 76,57 persen.
"Target partisipasi Pilkada 2024 sebesar 77,8 persen, dan realisasinya 76,57 persen," kata Huda.
Ia mengatakan kapanewon dengan partisipasi paling tinggi, yakni Kapanewon Cangkring, Sleman dan Moyudan masing-masing 85 persen, disusul Kapanewon Prambanan, Seyegan, dan Turi masing-masing 84 persen.
Kemudian, kapanewon dengan partisipasi masyarakat rendah, yakni Depok 64 persen, Ngaglik 70 persen dan Gamping 72 persen.
"Kami tentu akan mengevaluasi tingkat partisipasi masyarakat sebagai acuan pelaksanaan pilkada ke depan," katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Sleman Ketua KPU Sleman Ahmad Baihaqi mengatakan target partisipasi Pilkada 2024 sebesar 77,8 persen. Setiap pelaksanaan pilkada, targetnya beda-beda dan diupayakan naik. Sebelumnya, Pilkada 2013 sebesar 73 persen, Pilkada 2017 sebesar 77 persen.
Kemudian, partisipasi masyarakat dalam Pileg 2024 sebesar 87 persen, dan Pilpres 2024 sebesar 92 persen.
"Pilkada 2024 ini, partisipasi masyarakat hanya 76,57 persen. Hal ini menjadi bahan evaluasi kami," katanya.
Ia mengatakan KPU Sleman sudah melakukan sosialisasi secara masif, tapi jumlah peserta pilkada hanya dua pasangan calon.
"Rendahnya partisipasi karena pemilih banyak di luar kota," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPU Sleman sebut tingkat partisipasi pemilih pilkada 76,57 persen