Yogjakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) semakin agresif memperluas akses energi bersih dan efisien bagi masyarakat. Perusahaan menargetkan penambahan 200.000 sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) baru hingga mencapai 1 juta sambungan rumah (SR) pada 2025.
Pengembangan jaringan gas ini akan difokuskan di wilayah Sumatera dan Jawa, sejalan dengan komitmen PGN dalam mendukung transisi energi nasional.
Direktur Utama PGN Arief S. Handoko menegaskan jargas rumah tangga merupakan solusi strategis yang lebih ramah lingkungan serta membantu masyarakat menghemat pengeluaran.
"Dengan jargas, masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pada LPG dan beralih ke energi yang lebih hemat dan stabil. Program ini juga mendukung efisiensi subsidi pemerintah hingga ratusan miliar rupiah," kata Arief di Jakarta, Senin (3/2).
Hingga akhir 2024, jaringan gas telah tersambung ke lebih dari 815.000 rumah tangga dengan total panjang pipa mencapai 20.000 km.
PGN memastikan akan terus berperan aktif dalam pengembangan jargas demi manfaat bagi masyarakat dan negara.
Direktur Keuangan PGN Fadjar Harianto Widodo menambahkan bahwa PGN telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar US$338 juta untuk 2025. Dari total anggaran tersebut, 67 persen dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur gas bumi, termasuk proyek jargas serta pengembangan teknologi rendah karbon seperti CNG dan LNG.
Selain itu, PGN menargetkan peningkatan volume penyaluran gas hingga 12 persen pada 2025, seiring dengan meningkatnya permintaan dari kawasan industri utama di Sumatera dan Jawa. Sisanya, sebesar 33 persen dari capex, akan digunakan untuk eksplorasi di WK Pangkah, Ketapang, dan Fasken, serta memperpanjang kontrak di WK Muara Bakau.
Adanya ekspansi ini, PGN semakin menegaskan perannya dalam mempercepat transisi energi nasional dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.