Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Danang Maharsa menegaskan pentingnya pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai pilar utama perekonomian daerah.
"UMKM adalah tulang punggung perekonomian Sleman, UMKM juga merupakan penyelamat perekonomian Indonesia yang menjadi pembangkit ekonomi masyarakat," kata Danang pada silaturahmi dengan para wirausahawan di Kantor Kelurahan (setingkat desa) Sidorejo, Godean, Senin.
Wajar jika UMKM disebut tulang punggung karena berdasar data Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Sleman jumlah pelaku UMKM setempat terus mengalami peningkatan pascapandemi, diperkirakan hingga 100.000 unit.
Kegiatan yang berkolaborasi dengan Bahana UMKM Bergerak ini menghadirkan perwakilan delapan pilar ekonomi dan lingkungan UMKM, Pokdarwis, Desa Wisata, Desa Budaya, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok Wanita Tani (KWT), Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) dan pegiat sampah.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha melalui pendampingan, akses pembiayaan, serta penguatan jaringan pemasaran.
Selain itu juga dapat menambah wawasan dan ilmu bagi pelaku UMKM dan delapan pilar ekonomi dan lingkungan di Kabupaten Sleman sekaligus meningkatkan kapasitas.
Wakil Bupati Sleman mengatakan, melalui kegiatan ini bisa menambah wawasan dan ilmu menjadikan forum komunikasi UMKM dan pelaku UMKM di Kabupaten Sleman meningkat.
"Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa setiap pelaku usaha mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, baik dari segi pelatihan, akses modal, maupun pemasaran digital," katanya.
Pendiri Bahana UMKM Bergerak Tetra Budiarto mengatakan bahwa kegiatan ini berawal dari Pameran Potensi Daerah (PPD) Kabupaten Sleman di Lapangan Denggung yang dimana bentuk kegiatannya berupa podcast.
"Dari kegiatan tersebut terungkap ada beberapa kendala yang dialami pelaku UMKM yaitu produk, perizinan, permodalan dan pemasaran," katanya.
Ia mengatakan, oleh karenanya kegiatan silaturahmi ini adalah salah satu program dan sarana bagi pelaku UMKM untuk menemukan solusi.
"Dari hasil evaluasi terkait permasalahan yang dialami pelaku UMKM dalam podcast tersebut maka diadakan kegiatan Ngaji UMKM yang berencana akan di laksanakan di April atau Mei di 86 kalurahan. Kegiatan tersebut rencananya akan dilakukan setiap seminggu satu kali yang selesai dua tahun kurang satu bulan," katanya.
Ia berharap, melalui Bahana UMKM Bergerak, dapat memberikan kontribusi untuk mendukung komitmen pemerintah Kabupaten Sleman dalam pengembangan UMKM agar lebih inovatif, tangguh, dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
"Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM Sleman semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.