UAD kukuhkan tiga guru besar perempuan

id uad,guru besar, perempuan

UAD kukuhkan tiga guru besar perempuan

Tiga guru besar perempuan UAD yang baru dikukuhkan (ANTARA/HO-Humas UAD)

Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengukuhkan tiga guru besar perempuan dari berbagai bidang ilmu dalam Sidang Terbuka Senat di Ruang Amphitarium Lantai 9 Kampus 4 UAD, Sabtu.

Tiga guru besar perempuan itu yakni Prof Laela Hayu Nurani Guru Besar Bidang Farmakognosi, Fitokimia, dan Fitoterapi, Prof Sumaryati Guru Besar Bidang Filsafat Moral dan Etika, dan Prof R Sitti Nur Djannah Guru Besar Bidang Promosi Kesehatan Remaja dan Perubahan Perilaku.

Prof Laela Hayu Nurani dalam pidato pengukuhannya berjudul Pengembangan Obat Bahan Alam menyoroti penelitian tanaman obat seperti jahe dan pasak bumi yang memiliki potensi besar dalam dunia kesehatan.

Prof Sumaryati dalam pidato pengukuhannya berjudul Revitalisasi Etika Menuju Peradaban yang Berkeadaban: Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi menekankan bahwa revitalisasi etika berdampak positif dalam meningkatkan kualitas peradaban manusia.

Prof R Sitti Nur Djannah dalam pidato pengukuhannya berjudul Peran Promosi Kesehatan Remaja Dalam Pembangunan Bangsa mengemukakan bahwa remaja yang berwawasan luas cenderung selalu terlibat dalam kegiatan positif dan berpegang teguh pada nilai-nilai baik.

Sementara itu, Rektor UAD Prof Dr Muchlas MT mengatakan bahwa saat ini UAD mempunyai 20 persen guru besar dari total 739 dosen UAD.

"Guru besar adalah mereka yang bertugas untuk menjaga marwah akademik dan marwah keilmuan serta persyarikatan Muhammadiyah. Para guru besar agar senantiasa menyematkan spirit untuk menjaga dengan baik marwah akademik di lingkungan UAD," kata Muchlas.

Ketua Senat UAD Prof Dwi Sulisworo mengatakan bahwa bertambahnya guru besar itu merupakan bagian penting bagi kemajuan UAD, terutama untuk mendukung visi UAD dalam memberikan kemanfaatan yang lebih luas kepada umat manusia.

"Mereka harus menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama generasi muda, serta dapat berkontribusi bagi masyarakat dan pengembangan ilmu," kata Dwi Sulisworo.