Jakarta (ANTARA) - Tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan dua spesies baru kumbang kura-kura dari genus Thlaspidula di Sulawesi, Indonesia, yang kemudian diberi nama Thlaspidula gandangdewata dan Thlaspidula sarinoi.
Temuan spesies baru tersebut menambah keanekaragaman hayati serangga di wilayah tersebut serta memberikan wawasan baru dalam studi taksonomi kumbang kura-kura (Chrysomelidae: Cassidinae).
Tim Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN melakukan koleksi spesimen di dua lokasi berbeda, yaitu Gunung Gandangdewata dan Gunung Torompupu di Sulawesi. Spesimen yang diteliti kemudian disimpan di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), Indonesia.
"Thlaspidula gandangdewata, T. sarinoi, dan T. boisduvali tergabung dalam grup spesies dari genus Thlaspidula yang memiliki bintik hitam lebar di bagian posterolateral pelebaran batas elytra saja. Namun ketiganya memiliki pola bintik hitam di elytra dan pronotum yang berbeda," kata Peneliti Ahli Pertama Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Anang Setyo Budi melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Kumbang dari genus Thlaspidula memiliki karakter umum seperti kumbang kura-kura lain yaitu elytra dan pronotum yang melebar (explanate) dan sering kali membentuk perisai yang menutupi kepala dan kaki.
Namun, Thlaspidula memiliki bentuk labrum, proporsi tubuh, segmen antena, baris titik pada elytra, dan tekstur elytra yang khas. Hingga saat ini, baru delapan spesies yang tercatat dalam genus ini, tersebar dari Semenanjung Malaya hingga Papua.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Zootaxa (https://mapress.com/zt/article/view/zootaxa.5566.2.9) pada edisi Januari 2025.
