Jakarta (ANTARA) - Juara kelas welter Ultimate Fighting Championship (UFC) Belal Muhammad mempertanyakan hilangnya bendera Palestina dari profil petarung dalam laman resmi promotor olahraga seni bela diri campuran tersebut.
"Orang-orang terus bertanya kepada saya, di mana bendera kamu?, saya terus menerima banyak pesan dari mereka, dan saya hanya berasumsi bahwa itu adalah sebuah kesalahan, namun tetap saja tidak ditanggapi," kata Belal Muhammad dalam sebuah video yang diunggah melalui akun media sosialnya yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Petarung berdarah Palestina itu menyadari bahwa bendera negara yang dibelanya tidak ditampilkan dalam profil UFC, sementara foto para atlet lainnya menampilkan bendera negara di samping mereka.
Oleh sebab itu, Belal mengirimkan permohonan kepada CEO UFC Dana White untuk memperbaiki masalah tersebut, terutama karena ia juga memperjuangkan agar para petarung dapat kembali membawa bendera ke dalam octagon.
Belal yang lahir di Amerika Serikat dari orang tua Palestina itu terus bersuara dengan lantang dalam mendukung orang-orang yang terkena dampak perang di Gaza. Ia juga mewakili Palestina di sepanjang karirnya di UFC.
Belal mengaku sangat bersemangat membawa bendera Palestina ke dalam octagon dalam pertarungan pertamanya untuk mempertahankan gelar di UFC 315 pada Mei, saat menghadapi Jack Della Maddalena.
Menurut dia, membawa bendera beserta sabuk juara, dapat memberi orang-orang Palestina sesuatu untuk mereka banggakan.