Polres Kulon Progo-BMKG antisipasi potensi tsunami di underpass YIA

id Tsunami,Underpass YIA,Kulon Progo,Polres Kulon Progo,Lebaran

Polres Kulon Progo-BMKG antisipasi potensi tsunami di underpass YIA

Kasat Lantas Polres Kulon Progo AKP Priya Tri Handaya. ANTARA/Sutarmi

Kulon Progo (ANTARA) - Kepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkoordinasi dengan BMKG mengantisipasi adanya potensi tsunami di underpass Bandara Internasional Yogyakarta pada saat libur Lebaran 2025 seperti yang berkembang di media sosial saat ini.

Kasat Lantas Polres Kulon Progo AKP Priya Tri Handaya di Kulon Progo, Kamis, mengatakan langkah-langkah yang diambil jangan sampai hal-hal tidak diinginkan terjadi seperti terjebak di dalam, nanti di underpass Bandara Internasional Yogyakarta diberlakukan rekayasa lalu lintas dengan buka dan tutup.

"Tetap, kami berkoordinasi dengan BMKG," kata AKP Priya.

Ia mengatakan kebijakan buka dan tutup ini berlaku situasional sesuai dengan informasi dari BMKG.

"Perkembangan informasi dari BMKG menentukan rekayasa lalu lintas di underpass Bandara Internasional Yogyakarta," katanya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono mengatakan potensi tsunami di Kulon Progo cukup tinggi lantaran termasuk wilayah risiko tinggi terjadinya megathrust. Meski begitu ia menekankan bahwa tetap sulit untuk memprediksi kapan persisnya gempa bumi bisa terjadi.

Ia menyampaikan salah satu titik yang menjadi perhatian dalam menghadapi potensi tsunami adalah Underpass YIA (Yogyakarta International Airport) di Kapanewon Temon. Jalan bawah tanah penghubung Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) tersebut memiliki kerawanan tinggi jika terjadi tsunami.

"Posisi Underpass YIA di bawah tanah, sehingga jika terjadi tsunami akan sangat berbahaya bagi masyarakat dengan kendaraannya yang melintas di sana," kata Warjono.

Ia mengatakan sudah ada palang di masing-masing ujung underpass yang disertai dengan sistem agar bisa menutup otomatis. Sistemnya dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, sedangkan peralatan palang jadi wewenang Kementerian PU.

"Palang akan tertutup oleh sistem sebelum tsunami datang agar kendaraan tidak bisa lewat underpass. Namun ada komponen yang mengalami kerusakan sehingga perlu perbaikan. Kami akan bersinergi dengan PU dan BPBD Kulon Progo untuk memeriksa palang tersebut guna memastikan tetap berfungsi," katanya.