Dokter ingatkan bahaya makanan Lebaran yang dipanaskan ulang

Jakarta (ANTARA) - Di tengah euforia menyambut hari kemenangan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Faisal Parlindungan, Sp.Pd, mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga pola makan sehat dan menerapkan diet seimbang selama libur Lebaran.

“Saat Lebaran, menu hidangan menjadi idaman bagi setiap orang, namun terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian agar nilai gizi maupun diet seimbang dapat terpenuhi selama lebaran,” ujar dr. Faisal kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (2/4).

Ia menekankan pentingnya memperhatikan cara pengolahan makanan, khususnya agar tidak memanaskan makanan secara berulang.

Menurutnya, kebiasaan memanaskan ulang masakan dapat menurunkan nilai gizi, terutama pada sayuran. Bahkan, makanan berlemak seperti santan jika dipanaskan berulang, berisiko berubah menjadi zat berbahaya bagi tubuh.

Baca juga: Camilan manis saat mudik bisa jadikan anak cepat sakit, Ini kata IDAI

Lebih lanjut, dr. Faisal menyarankan masyarakat untuk menyusun porsi makanan berdasarkan pedoman “Isi Piringku” yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Pedoman ini mempromosikan konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, demi memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh secara optimal.

Ia juga mengimbau untuk memulai makan dengan makanan berserat seperti buah dan sayur. “Hal ini untuk mencegah lonjakan gula darah,” katanya.

Tak hanya soal makanan, dr. Faisal turut mengingatkan pentingnya menjaga kebugaran selama libur panjang. Ia menyarankan untuk tetap aktif bergerak, setidaknya dengan jalan santai atau olahraga ringan selama 30 menit setiap hari.

Camilan khas Lebaran pun tak luput dari sorotannya. Ia menyarankan masyarakat membatasi konsumsi camilan manis dan gorengan, serta beralih ke pilihan yang lebih sehat.

“Konsumsi camilan yang lebih sehat, berupa camilan rendah gula dan tepung maupun tinggi kacang-kacangan atau buah,” pungkasnya.