Harga kebutuhan pokok di Yogyakarta stabil usai Lebaran 2025

id sembako,Kota Yogyakarta,sembako stabil,Lebaran 2025

Harga kebutuhan pokok di Yogyakarta stabil usai Lebaran 2025

Pedagang kebutuhan pokok di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta melayani pembeli pada Jumat (4/4/2025). ANTARA/Luqman Hakim

Yogyakarta (ANTARA) - Harga sejumlah kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, tetap stabil usai perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah/Lebaran 2025.

Subur, seorang pedagang sembako di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Jumat, menegaskan bahwa secara umum harga kebutuhan pokok masih stabil selama lebaran, dengan stok yang cukup.

"Stabil kok, tidak ada kenaikan signifikan selama lebaran ini," katanya.

Menurut Subur, meskipun permintaan sedikit meningkat pascalebaran, tidak ada perubahan signifikan pada harga beberapa komoditas pokok.

Dia menyebutkan bahwa minyak goreng per liter ada yang dijual dengan harga Rp18 ribu, sedangkan minyak goreng merek MinyaKita dari Bulog dijual seharga Rp16 ribu per liter.

Sementara itu, telur ayam dibanderol Rp27 ribu per kilogram. Untuk tepung terigu, harganya bervariasi, seperti merek Segitiga Biru seharga Rp12 ribu per kilogram, sedangkan tepung terigu curah ada yang Rp9 ribu dan Rp10 ribu per kilogram.

Baca juga: Wabup Bantul pantau stok dan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran

Beberapa hari setelah lebaran, Subur mengatakan permintaan konsumen mulai naik, berbeda dengan saat Ramadhan ketika aktivitas jual beli cenderung lesu.

Hal serupa disampaikan Sugiarti, pedagang di pasar yang sama, yang menyebut stok minyak goreng cukup banyak sehingga harga jual tetap stabil.

"MinyaKita Rp17 ribu per liter, stabil. Tepung terigu juga tidak naik, kemasan merek Segitiga Biru Rp20 ribu per kilogram," ujarnya.

Sugiarti mengungkapkan bahwa persediaan minyak goreng dan tepung yang melimpah sebelum Lebaran 2025 menjadi faktor yang menjaga kestabilan harga.

Dia menambahkan bahwa jumlah pembeli cenderung meningkat setelah lebaran, bahkan mampu menutupi pendapatan yang merosot saat Ramadhan.

"Menjelang dan habis lebaran ini (pembeli) lumayan naik. Dapat untuk menutup penjualan selama Ramadhan yang sepi," tutur Sugiarti.

Di Pasar Sentul Kota Yogyakarta, Danning (55), seorang pedagang sembako, juga mengakui bahwa harga sembako masih stabil.

Dia menyebut beras untuk zakat merupakan satu-satunya komoditas yang mengalami sedikit perubahan harga.

Baca juga: Harga kebutuhan pokok di Bantul relatif stabil

"Tidak ada kenaikan, ya paling beras buat zakat itu. Kalau yang beras C4 Rp14 ribu per kilogram. Minyak goreng merek MinyaKita juga masih stabil, Rp17.500 per liter," ujar Danning yang baru kembali membuka toko pada H+2 lebaran.

Namun, tidak semua harga bahan pangan tetap stabil. Kenaikan terjadi pada beberapa komoditas sayur-mayur, yang diduga akibat faktor cuaca serta lonjakan permintaan.

Sugiarti menyebutkan harga bawang merah naik dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram, kentang dari Rp15 ribu menjadi Rp18 ribu per kilogram, dan kol dari Rp4.000 menjadi Rp7.000 per kilogram.

Warsono, seorang pembeli asal Kota Yogyakarta, mengaku senang dengan kestabilan harga sembako selama Lebaran 2025.

"Kalau sembako stabil seperti ini saya senang. Harapan saya siapa pun presidennya, semoga harga-harga tetap stabil," ucap Warsono.

Baca juga: Jaga stabilitas harga, Pemkot Yogyakarta gencarkan pasar murah Jelang Ramadhan