Tangerang (ANTARA) - Pemerintah bergerak cepat memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, menyusui, dan anak non-PAUD berjalan sesuai sasaran. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji menginstruksikan 6.000 Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh provinsi untuk memantau langsung distribusi program tersebut.
“Jangan saat seremonial saja dipantau. Lakukan pemantauan rutin. Saya akan cek secara acak di setiap provinsi,” tegas Menteri Wihaji di sela kegiatan pemberian MBG di Tigaraksa, Tangerang, Senin (5/5).
Menurutnya, keberadaan TPK sangat vital sebagai garda terdepan dalam mengawal kesuksesan program MBG, yang menjadi salah satu upaya strategis Presiden Prabowo dalam menurunkan angka stunting nasional.
“Sesuai arahan Presiden Prabowo, MBG bagi ibu hamil dan menyusui menjadi solusi utama mengatasi stunting,” ujar Wihaji.
Baca juga: Wali Kota Yogyakarta segera komunikasi dengan pusat soal mandeknya MBG di Kotagede
Ia menekankan bahwa distribusi dan ketepatan sasaran menjadi fokus utama, termasuk memastikan bahwa makanan yang disalurkan memang dikonsumsi oleh kelompok prioritas.
Pihaknya juga tengah memperkuat koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjamin akurasi data dan pelaksanaan yang tepat.
“Jangan sampai makanan diberikan, tetapi yang makan bukan ibu hamil maupun menyusui. Inilah tugas kader yang penting, melakukan pemantauan,” tambahnya.
Wihaji juga mengingatkan perlunya diferensiasi menu MBG berdasarkan kelompok sasaran, agar intervensi gizi lebih efektif.
Baca juga: Pemkab : Program Makan Bergizi Gratis di Bantul masih berjalan
“Kita juga pastikan makanan yang diberikan kepada ibu hamil dan menyusui berbeda. Oleh karena itu, jangan sampai ada kesalahan dan kita buat pemantauan,” katanya.
Bupati Tangerang Rudy Maesyal Rasyid turut menegaskan dukungannya terhadap program nasional ini. Ia menyebut bahwa pihaknya telah mulai melakukan pendataan dan distribusi kepada ribuan penerima manfaat.
“Kita mendukung dan memastikan program ini terlaksana dengan baik. Dari tiga ribuan penerima manfaat, sekitar sepuluh persen sudah kita sampaikan,” jelas Rudy.
Program MBG merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah pusat untuk mempercepat perbaikan gizi ibu dan anak sebagai fondasi mencetak generasi emas Indonesia 2045.
Baca juga: Pakar UGM : BPOM perlu rutin awasi keamanan distribusi MBG
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri instruksikan 6.000 kader pantau distribusi MBG untuk ibu hamil