Gianyar, Bali (ANTARA) - Bali United mengadakan momen perpisahan dengan pelatih kepala Stefano Cugurra setelah pertandingan pekan ke-33 Liga 1 Indonesia 2024/2025 yang berakhir dengan kekalahan 0-2 melawan Madura United, Sabtu malam (17/5) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali.
Dalam laga tersebut, meski timnya gagal meraih kemenangan, pelatih yang akrab disapa Teco itu menyampaikan ungkapan perpisahannya kepada seluruh tim, ofisial, manajemen, dan suporter yang hadir di stadion.
"Saya sedih harus keluar dari Bali United, klub yang benar-benar saya suka," ucap Teco dengan penuh emosi, seolah mewakili perasaan perpisahan yang berat.
Perpisahan ini diselenggarakan manajemen Bali United sebagai penghormatan terhadap kontribusi besar Teco selama menukangi tim, terutama pada pertandingan terakhir di kandang sendiri musim ini.
Teco, yang didampingi sang istri dan dua anaknya, mengenang perjalanan panjangnya bersama Serdadu Tridatu sejak pertama kali bergabung pada 2019.
"Saya kerja keras, semua di dalam tim bekerja keras dan saya mempersembahkan dua trofi Liga 1 untuk Bali United," kenang Teco yang telah membawa Bali United meraih dua gelar juara Liga 1 Indonesia, yakni pada musim 2019 dan 2021/2022.
Hadir di lapangan pula CEO Bali United, Yabes Tanuri, yang turut menyampaikan apresiasi dengan memperlihatkan dua trofi Liga 1 yang telah diraih di bawah kepemimpinan Teco.
Baca juga: Bali United sudah kantongi pelatih baru, Teco akan tinggalkan klub
Di samping itu, para suporter yang tetap setia berada di stadion menyampaikan terima kasih melalui layar monitor besar yang menampilkan tulisan "Matur Suksma Teco" dalam bahasa Bali, serta video testimoni dari sejumlah pemain dan ofisial.
Elias Dolah, salah satu pemain, menyebut Teco sebagai sosok tegas yang senantiasa mendorong pemain untuk mengevaluasi diri dan terus berkembang.
“Coach Teco sosok bapak, sosok yang tegas. Saat kami buat kesalahan, kami harus evaluasi diri untuk lebih baik,” ujarnya. Sementara itu, sang kapten, Ricky Fajrin, mengungkapkan kedekatannya dengan Teco, yang ia anggap sebagai figur ayah.
"Pemain junior dan senior sering bercanda dengan Coach Teco, ada kedekatan dengan kami tapi saat pertandingan dia totalitas. Dia bakar semangat kami dan memotivasi," kata Fajrin.
Sebelumnya, Teco mengumumkan keputusannya untuk mundur sebagai pelatih Bali United setelah timnya kalah dari Persib Bandung pada 18 April lalu. Kekalahan tersebut menjadi bagian dari tujuh hasil buruk beruntun yang dialami Bali United sejak Februari 2024.
Baca juga: Bali United kembali terkapar, kalah 0-2 dari Madura United
Teco mengungkapkan bahwa keputusan untuk mundur di akhir musim ini diambil setelah ia merasa sudah mencapai batas maksimal dalam memberikan kontribusi kepada klub.
Sebagai penutupan tugasnya, Teco akan mendampingi Bali United dalam laga tandang melawan Persebaya di Surabaya pada pekan ke-34 Liga 1 Indonesia 2024/2025 pada Jumat (23/5) mendatang.
Meskipun demikian, manajemen Bali United belum banyak memberikan komentar terkait mundurnya Teco. Namun, melalui pernyataan resmi pada 19 April, CEO Bali United, Yabes Tanuri, memberikan penghargaan atas dedikasi Teco yang telah membawa klub ini meraih dua kali juara Liga 1.
“Kami dari manajemen berterima kasih untuk enam tahun perjuangan coach Teco bersama kami. Kami akan berusaha mencari pelatih baru untuk musim depan,” kata Yabes.
Dengan perpisahan ini, Bali United berpotensi memulai era baru setelah enam tahun penuh kesuksesan di bawah kepemimpinan Stefano Cugurra.
Baca juga: Bali United main tanpa beban di kandang lawan Madura United
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bali United adakan perpisahan dengan Stefano Cugurra