Bantul, DIY (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerjunkan sebanyak 150 petugas untuk melakukan pemantauan pelaksanaan pemotongan hewan kurban saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Kami di hari H Idul Adha menerjunkan sebanyak 150 petugas untuk memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban, mereka dari UGM (Universitas Gadjah Mada) dan dinas," kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo usai pemantauan hewan kurban di Bantul, DIY, Rabu.
Menurut dia, petugas tersebut selain memantau jumlah hewan kurban yang dipotong juga melihat kondisi kesehatan ternak baik sebelum maupun sesudah dipotong di titik titik pemotongan hewan kurban.
"Pemeriksaan ternak antemortem atau sebelum dipotong, dan menunggu untuk pemeriksaan postmortem setelah ternak dipotong," katanya.
Joko mengatakan terkait penjualan hewan kurban Idul Adha 1446 Hijriah, sampai saat ini sudah terlihat peningkatan, namun belum begitu signifikan mengingat masih ada sisa waktu dua minggu ke depan menjelang pemotongan hewan kurban.
"Untuk penjualan saya kira nanti peningkatan itu di minggu terakhir, biasanya para pembeli itu membeli pada minggu terakhir terutama ternak domba atau kambing, kalau yang jauh jauh hari itu sapi, kalau kambing domba biasanya seminggu sebelum hari H," katanya.
Dia menyebut kebutuhan hewan kurban untuk Bantul berdasarkan pengalaman tahun lalu sebanyak sekitar 7.000 sapi dan sekitar 14.000 domba dan kambing, pada tahun ini, jumlah hewan kurban dipotong diperkirakan sama dengan tahun lalu.
"Dari hasil pemantauan ternak ternak di tempat penampungan ternak maupun di pasar hewan sampai saat ini Bantul aman, baik dari stok maupun kesehatan ternak," katanya.
Dengan demikian, kata dia, para sohibul atau masyarakat yang ingin membeli hewan kurban untuk dipotong pada Idul Adha 2025 tidak perlu khawatir, karena baik ketersediaan maupun kondisi kesehatan hewan ternak sejauh ini aman.
"Ternak itu layak untuk dipotong di Idul Adha nanti, baik umur dan kesehatannya, walaupun kabupaten tetangga ada zoonosis (penyakit menular), tetapi Alhamdulillah kita (Bantul) aman," katanya.