Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta memperluas layanan parkir digital dari 10 menjadi 110 titik sebagai langkah menekan kemacetan sekaligus menertibkan praktik parkir liar di wilayah itu.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo di Lapangan Balai Kota Yogyakarta, Senin, menyebut penambahan 100 titik baru layanan parkir digital menjadi penanda Hari Perhubungan sekaligus HUT Kota Yogyakarta.
"Targetnya bulan ini bisa terealisasi, menjelang peringatan hari jadi Kota Yogyakarta pada 6 Oktober mendatang," ujar Hasto usai Upacara Peringatan Hari Perhubungan itu.
Hasto menuturkan digitalisasi parkir diharapkan menjadi solusi dalam penataan lalu lintas.
Pemkot juga menyiapkan langkah lain untuk mengurai kemacetan, salah satunya melalui penataan di kawasan Terminal Giwangan, Kota Yogyakarta.
Baca juga: Polisi menangkap dua pelaku parkir liar Rp50 ribu di kawasan Malioboro
Menurut dia, dengan kemampuan keuangan yang ada, Pemkot akan melakukan "line clearing" dan pembenahan di kawasan Terminal Giwangan.
"Nantinya, sebagian bus wisata akan diarahkan parkir di sana, lalu disediakan shuttle bus menuju pusat kota. Rencana ini akan kita uji coba awal tahun depan, dengan penyiapan lokasi pada akhir tahun ini," jelas Hasto.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengatakan pihaknya akan terus mendorong percepatan digitalisasi, termasuk pembinaan kepada para juru parkir (jukir).
Dalam kesempatan itu, Dishub memberikan apresiasi kepada para juru parkir yang disiplin dan responsif terhadap masyarakat.
Baca juga: Polisi selidiki dugaan parkir liar tarif Rp50 ribu di kawasan Malioboro
"Kami berikan apresiasi kepada juru parkir. Penghargaan Juru Parkir Teladan ini menunjukkan perilaku baik, disiplin seragam, dan minim keluhan masyarakat," kata Agus.
Selain itu, Dishub menargetkan hingga akhir 2025, sekitar 50 persen dari total 785 juru parkir di Kota Yogyakarta sudah beralih ke sistem digital.
Salah satu juru parkir yang mendapat penghargaan, Muhammad Nurulisa, mengaku bangga menerima apresiasi dari Pemkot Yogyakarta.
Saat ditanya terkait implementasi pembayaran parkir secara digital, ia mengaku tidak mengalami kendala.
"Menurut saya tidak ada kendala, hanya mungkin sistemnya bisa diperbaiki lagi karena masih fleksibel. Jadi nanti saat scan barcode, langsung bisa memasukkan nominal. Kalau bisa ditambah pilihan, misalnya ada tambahan tip atau opsi lain untuk pengguna," ujar dia.
Baca juga: Wali Kota Yogyakarta mewacanakan layanan valet atasi parkir liar
Baca juga: 10 titik parkir tepi jalan di Yogyakarta mulai terapkan QRIS
