Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Abdul Halim Muslih menyatakan bahwa program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung merupakan sinergi dan kolaborasi antara TNI, pemerintah kabupaten dan masyarakat dalam membangun dan memajukan desa.
"Secara berkesinambungan, program TMMD terbukti memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Bantul. TMMD adalah sinergisitas dan kolaborasi antara TNI, pemkab dan masyarakat dalam membangun dan memajukan desa," kata Bupati Halim pada upacara Pembukaan TMMD Triwulan IV Sengkuyung 2025 di Lapangan Bawuran Bantul, Rabu.
Selain itu, kata dia, TMMD juga merupakan wadah yang mengakomodasi aspirasi masyarakat, sehingga masyarakat semakin termotivasi dan percaya diri mendayagunakan setiap potensi yang ada di sekitarnya.
"Dalam konteks kebangsaan, desa memiliki peran sangat penting. Desa adalah pangkalan dari kekuatan bangsa ini. Desa adalah sumber daya manusia, budaya, dan kearifan lokal yang harus kita jaga dan kembangkan," katanya.
Oleh karena itu, kata Bupati Halim, melalui TMMD, pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun karakter, kebersamaan, dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
"Melalui program TMMD ini saya berharap akan dapat menjadi salah satu upaya membangun optimisme dan pertahanan diri bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai macam tantangan kedepannya," katanya.
Selain itu, Bupati Halim juga berharap program yang terdapat dalam TMMD Sengkuyung Triwulan IV akan dapat meneguhkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat untuk bersama sama mengelola potensi desanya agar makin maju dan mandiri.
"Sehingga akan memberikan akselerasi dalam upaya kita bersama mewujudkan masyarakat Kabupaten Bantul yang maju, kuat, demokratis dan sejahtera," katanya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan TMMD Sengkuyung Tahap IV yang berbagai program telah diresmikan ini bukanlah sekadar proyek pembangunan fisik semata, namun memiliki fungsi dan manfaat yang jauh lebih mendalam dan strategis.
"Fungsi utama TMMD adalah sebagai perwujudan nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. TMMD adalah jembatan penghubung yang mempererat ikatan emosional dan gotong royong antara prajurit TNI, Pemda dan seluruh elemen masyarakat," katanya.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0729/Bantul Letkol Kav. Fikri Nurheldi mengatakan ditentukannya lokasi Desa Bawuran Pleret sebagai sasaran program TMMD Sengkuyung Tahap IV ini, karena masukan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dandim mengatakan, saran dari masyarakat bawah tersebut kemudian disurvei dan setelah dilakukan pertimbangkan dengan berbagai pertimbangan, akhirnya TNI memilih wilayah Kelurahan Bawuran Pleret untuk lokasi TMMD.
"Jadi, kita melihat sesuai dengan saran dari bawah kebutuhan masyarakat yang paling esensial seperti apa yang itu kita bisa menggerakkan perekonomian masyarakat atau untuk memudahkan aktivitas masyarakat," katanya.
