Yogyakarta (ANTARA) - Grego Julius kembali menggelar orkestra dengan mempersembahkan 22 lagu ciptaan orisinalnya, di Auditorium Driyarkara, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Sabtu malam (18/10).
Grego Julius menjelaskan bukan sekadar pertunjukan musik, konser ini menjadi ungkapan syukur, doa, dan perjalanan batinnya yang ingin lebih dekat kepada Tuhan.
“Lagu-lagu ini adalah doa saya. Saya tulis syairnya, lalu saya ciptakan musiknya. Ini bentuk syukur dan permohonan saya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Grego Julius sebelum acara.
Orkestra kali ini, lanjut dia, menyajikan berbagai genre musik, mulai dari pop, klasik, jazz, bossa nova, hingga latin.
Ia menegaskan meskipun banyak lagu diciptakan untuk mengiringi ibadah di gereja, sebagian juga cocok dinyanyikan secara pribadi dan lintas keyakinan.
“Kalau liriknya menyebut Yesus, bisa diganti dengan ‘Allah’. Intinya, lagu ini untuk mengantar orang dalam doa,” katanya.
Semua lagu yang dibawakan dalam konser ini adalah karya pribadi Grego Julius, yang sudah mulai menulis lagu sejak 2002. Tiga lagu terbaru berasal dari volume 6 hingga 8, yang diselesaikannya menjelang usia 70 tahun.
“Saya bernazar, jika diberi umur panjang, saya akan mendekatkan diri pada Tuhan dengan cara menulis lagu doa,” tuturnya.
Dua lagu paling istimewa baginya adalah Aku Mohon Ampun, yang ditulis saat mengalami depresi berat, dan satu lagu yang lahir saat melepas anak bungsunya menikah.
“Lagu pertama saya tulis sambil mohon ampun karena tak kunjung sembuh dari sakit. Lagu kedua saya tulis dengan air mata saat anak terakhir saya sungkem,” kenangnya.
Ia menambahkan orkestra kali ini menjadi yang keempat dan direncanakan rutin digelar setahun sekali, karena bukan sekadar pertunjukan, tapi misi untuk mengajak lebih banyak orang merasakan kedekatan dengan Tuhan melalui musik.
“Kalau mau dihayati, lagu-lagu saya adalah mengantarkan doa betapa besarnya Allah. Kita ini kecil dan betapa besarnya Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkasnya.
