Jembatan Kabanaran di JJLS Bantul pangkas waktu tempuh 20 menit

id Jembatan Kabanaran ,Proyek strategis nasional ,Infrastruktur jembatan

Jembatan Kabanaran di JJLS Bantul pangkas waktu tempuh 20 menit

Jembatan Kabanaran di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto. Rabu (19/11/2025) (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Jembatan Kabanaran yang dibangun di jalur jalan lintas selatan (JJLS) Daerah Istimewa Yogyakarta mampu memangkas waktu tempuh hingga 20 menit dari wilayah Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul ke wilayah Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo.

"Jembatan Kabanaran sepanjang 2.300 meter tersebut dapat memangkas waktu tempuh hingga 15 sampai 20 menit," kata Haji Muhammad Suryo, CEO Surya Group Holding Company yang melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PT Adhi Karya dalam pembangunan Jembatan Kabanaran usai peresmian di Bantul, Rabu.

Sebelumnya, untuk bisa melintas Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, melewati Jembatan Srandakan yang menjadi akses utama dan satu-satunya diperlukan waktu 30 sampai 45 menit yang membebani biaya logistik dan operasional kendaraan.

Menurut dia, hal ini berdampak pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi dan aksesibilitas sektor pariwisata di kawasan selatan DIY.

"Jembatan Kabanaran menyambungkan ruas Congot-Ngremang di Kabupaten Kulon Progo dengan ruas Pandansimo-Samas di Kabupaten Bantul," katanya.

Baca juga: Presiden Prabowo resmikan Jembatan Kabanaran di Kabupaten Bantul

Selain memberikan dampak secara teknis bagi kehidupan masyarakat, Jembatan Kabanaran dengan 29 plengkung atau segmen lengkung baja bergelombang sepanjang 675 meter bentang utama itu secara estetis juga dapat menjadi ikon pesisir selatan Yogyakarta.

Pada malam hari, area plengkung yang dipasangi lampu LED warna-warni terpantul dari permukaan air Sungai Progo.

"Jembatan Kabanaran tidak hanya untuk memperlancar kebutuhan logistik dan transportasi, tapi juga menarik minat wisatawan ke selatan Yogyakarta, menikmati keindahan dan bentang alam selatan Yogyakarta," katanya.

Pembangunan Jembatan Kabanaran yang dilakukan sejak 2023 dan rampung pada pertengahan 2025 ini menjadi jembatan terpanjang di DIY, dan terpanjang ketiga di area Pulau Jawa.

Baca juga: Prabowo meresmikan infrastruktur hampir Rp2 triliun di empat provinsi

Secara estetika, gapura Jembatan Kabanaran terdapat ornamen gunungan di bagian tengah jembatan. Dalam filosofi Jawa, gunungan melambangkan awal dan akhir kehidupan. Ornamen gunungan dihiasi motif batik khas Yogyakarta untuk memperkuat unsur kearifan lokal.

Jembatan Kabanaran memiliki warna dasar terakota atau merah bata, yang secara simbolis merujuk pada warna makam raja-raja di Imogiri, Astana Pajimatan.

Selain itu, pada area jembatan ditambahkan penanaman cemara udang, jenis tanaman yang khas dijumpai di kawasan Pantai Pandansimo Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: AHY sebut peresmian Jembatan Kabanaran bukti komitmen konektivitas

Baca juga: Bupati Bantul: Jembatan Kabanaran menjadi infrastruktur strategis DIY selatan

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.