Industri Data Center Indonesia Diprediksi Terus Tumbuh Seiring Lonjakan Pemanfaatan AI

Industri Data Center Indonesia Diprediksi Terus Tumbuh Seiring Lonjakan Pemanfaatan AI

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), Fanky Christian (tengah), dalam diskusi DTC Summit 2025: Let’s Connect and Beyond di Jakarta, Selasa

Jakarta (ANTARA) – Pasar industri pusat data (data center) di Indonesia diproyeksikan terus tumbuh pesat seiring meningkatnya penggunaan internet dan teknologi Artificial Intelligence (AI). Lonjakan tersebut mendorong kebutuhan terhadap infrastruktur penyimpanan data yang aman, andal, dan berkapasitas besar.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), Fanky Christian, mengatakan bahwa perkembangan AI menjadi faktor pendorong utama meningkatnya permintaan data center di Indonesia.

“Potensi pasar data center ini sangat besar. Apalagi dengan penggunaan AI yang semakin masif. AI telah men-trigger banyak hal, salah satunya kebutuhan data center,” ujar Fanky dalam diskusi DTC Summit 2025: Let’s Connect and Beyond di Jakarta, Selasa.

Fanky menambahkan, biaya deployment data center untuk kebutuhan AI diperkirakan mencapai US$23,3 miliar pada 2024. Nilai tersebut disebut sebagai peluang investasi besar apabila masuk ke Indonesia.

Indonesia dinilai berpotensi menjadi pemain utama industri data center di kawasan Asia Tenggara. Selain pertumbuhan ekonomi digital, regulasi seperti Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) serta Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 dipandang mendukung pengembangan ekosistem tersebut.

Menurut Fanky, regulasi yang kuat akan mengarah pada kedaulatan data, di mana pusat data harus berada di dalam negeri. Hal ini dinilai menjadi peluang besar bagi pengembangan infrastruktur, perangkat, dan sistem operasi yang mendukung data center lokal maupun global.

“Ini tantangan sekaligus peluang, terutama dari sisi infrastruktur dan perangkat. Selain itu, regulasi juga harus mendukung, termasuk bagi industri lokal,” ujarnya.

Presiden Direktur DTC Netconnect (PT Adhitya Mandiri Pratama), Conny Dewi Purnamawaty, menilai bahwa pusat data akan terus berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi. Di era AI, pelaku industri harus menyiapkan data center yang mampu mendukung kebutuhan komputasi tinggi perusahaan.

DTC Netconnect, perusahaan teknologi informasi asal Indonesia, telah mengembangkan produk DTC Smart Series sebagai solusi infrastruktur jaringan data center. Rangkaian produk ini meliputi Smart Rack System, Liquid Cooling System, Modular Smart Containment, Hot & Cold Containment, serta BISOFT: DCIM Monitoring System.

Vice President DTC Netconnect, Endru Ariebowo, menjelaskan bahwa produk-produk DTC Smart Series telah digunakan di berbagai sektor, seperti industri kimia, perbankan dan jasa keuangan, perhotelan, serta perkantoran enterprise.
Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.