Pemerintah harus cegah kenaikan harga obat generik

id obat generik

Pemerintah harus cegah kenaikan harga obat generik

Ilustrasi

"Menteri Kesehatan seharusnya bisa kompak dengan Menteri BUMN untuk mencegah kenaikan harga obat generik"

     Jakarta (ANTARA Jogja) - Anggota Komisi IX DPR RI Herlini Amran meminta Menkes kompak dengan Menteri BUMN mencegah kenaikan harga obat generik esensial di pasaran yang banyak digunakan masyarakat lapisan menengah ke bawah.

         Menurut Herlini di Jakarta, Selasa, adanya kenaikan harga BBM biasanya akan memicu kenaikan harga bahan pokok lainnya termasuk harga obat generik esensial yang banyak di gunakan kalangan masyarakat menengah kebawah.

         Dijelaskannya bahwa Meneg BUMN telah berjanji tidak akan menaikkan harga obat generik yang diproduksi oleh BUMN. Namun, ia menambahkan, komitmen itu justeru berbanding terbalik dengan Kementerian Kesehatan yang menetapkan kenaikan harga obat sekitar 6-9 persen.

         "Menteri Kesehatan seharusnya bisa kompak dengan Menteri BUMN untuk mencegah kenaikan harga obat generik. Kenapa kebijakannya berbeda satu sama lain," ujarnya.

         Dikatakannya pula bahwa sebelumnya Dirjen Binafar dan Alkes Kemenkes juga telah berjanji akan mengendalikan harga obat generik jelang kenaikan BBM yang volumenya menguasai 40 persen peredaran obat di masyarakat,
    Menurut dia, setiap keputusan Kemenkes menaikan harga obat generik sesungguhnya bukan solusi cerdas yang pro-rakyat, melainkan reaksi tambal sulam karena ketidakmampuan pemerintah merealisasikan ketahanan obat nasional.

         Namun demikian, anggota DPR ini mendesak Kemenkes untuk dapat menjamin bahwa berapa pun penyesuasian harga obat generik kedepan tidak akan membebani pasien Jamkesmas dan Jamkesda.

          Karena itu revisi plafon pembiayaan Jamkesmas/Jamkesda harus dijamin akan beropersional di lapangan dan mampu diterima penyelenggara jaminan kesehatan di semua daerah.

         "Kemenkes harus menjamin harga obat generik dipasaran sesuai dengan HET, dan menertibkan apotek atau fasilitas kesehatan (faskes) yang menjual obat generik kepada masyarakat umum di atas HET," ujarnya.

         Herlini juga meminta Kemenkes untuk serius menyusun strategi pemenuhan obat generik nasional untuk menyongsong BPJS Kesehatan melalui penguatan bahan baku dan kapasitas produksi obat generik, dan pengontrolan penggunaan obat generik di faskes.

         "Jangan sampai penyesuaian harga obat generik sekarang berimplikasi negatif terhadap skema biaya kesehatan yang dilaksanakan BPJS kelak," ujarnya. (D011)