Bantul (ANTARA Jogja) - Wisatawan dari berbagai daerah hingga "H+6" atau Sabtu terus memadati sentra kerajinan kulit Manding di Desa Sabdodadi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Sejak hari `H` Lebaran atau Minggu (19/8), wisatawan mulai terlihat mengunjungi sentra ini, namun semakin hari semakin bertambah," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sentra Kerajinan Kulit Manding Bantul, Jumakir.
Ia yang juga sebagai pemilik kios kerajinan kulit ini mengatakan, kepadatan pengunjung ke sentra ini biasanya merupakan wisatawan yang berasal dari luar daerah yang hendak maupun pulang dari berkunjung ke objek wisata Pantai Parangtritis.
Hal itu, kata dia, karena keberadaan sentra kerajinan yang berada di jalur wisata atau jalan Parangtritis KM 9 ini biasanya juga menjadi tempat tujuan wisatawan untuk berbelanja kerajinan maupun berwisata pembelajaran industri kulit.
"Hampir setiap hari selama libur Lebaran tempat parkir dan di sepanjang jalan sentra ini dipadati kendaraan wisatawan. Rata-rata tiap hari ada sekitar 300 sampai 400 kendaraan pribadi yang mampir," katanya.
Menurut dia, jika dibanding dengan hari biasa atau hari libur bukan hari raya, pengunjung ke sentra ini hanya lokal yang sebagian besar dengan kendaraan roda dua, berbeda kalau Lebaran yang didominasi kendaraan roda empat.
"Kalau hari libur biasa paling kendaraan pribadi yang datang kurang dari 100 unit, dan sepeda motor sekitar 200 unit, namun kalau hari biasa jelas kurang dari itu," katanya.
Menurut dia, di sepanjang sentra kerajinan kulit Manding ini terdapat sebanyak 48 kios kerajinan kulit yang menjual berbagai kerajinan kulit yang merupakan produk unggulan perajin setempat.
Ia menyebutkan, berbagai barang kerajinan kulit yang diproduksi diantaranya dompet, ikat pinggang, sandal, sepatu, tas hingga jaket yang dibandrol dengan harga puluhan ribu hingga ratusan ribu, bahkan sampai jutaan untuk jeket kulit.
"Biasanya kerajinan kulit yang paling dominan laku seperti sandal, sepatu dan jaket. Kalau dalam kondisi ramai seperti Lebaran ini omzet penjualan masing-masing bisa mencapai sebesar Rp10 hingga Rp15 jutaan per hari," katanya.
(KR-HRI)
