Petani Kulon Progo tunda jual cengkih

id Petani Kulon Progo tunda jual cengkih

Petani Kulon Progo tunda jual cengkih

Petani cengkig Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, menjemur cengkih hasil panen. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo  (ANTARA Jogja) - Petani cengkih Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menerapkan sistem tunda jual untuk meningkatkan harga cengkih.

"Harga cengkih kering saat ini mencapai Rp95.000 per kilogram, naik dari saat awal di pada Juni yakni Rp80.000 per kilogram dan pertengahan panen menjelang Lebaran yakni Rp85.000 per kilogram. Kami berharap harganya terus naik," kata petani cengkih Samigaluh, Wiwin di Kulon Progo, Jumat.

Ia menjelaskan, harga cengkih di tingkat petani terus merangkak naik meski masih panen raya. Karena petani menggunakan sistem tunda jual dengan tujuan harga cengkih tinggi.

Diharapkan dengan sistem ini, kesejahteraan petani dapat meningkat, karena panen raya cengkih hanya akan terjadi empat tahun sekali.

Sebanyak 30 batang pohon cengkih miliknya, mampu menghasilkan 20 kilogram cengkih basah per hari.

Ia dan petani lain menjual beberapa kilogram cengkih basah untuk biaya petik cengkih dan kebutuhan sehari-hari.

Tiga kilogram cengkih basah akan menghasilkan satu kilogram cengkih kering.

"Harga cengkih basah saat ini Rp32.000 per kilogram meningkat dari sebelumnya yang sebesar 25.000 per kilogram. Kami terpaksa munjual cengkih untuk upah tenaga petik cengkih," kata dia.

Seorang petani cengkih lain, Harso mengatakan, dirinya memiliki 40 batang pohon cengkih.

Sejak panen raya, dirinya belum pernah menjual cengkihnya menunggu harga cengkih mencapai Rp200 ribu per kilogram.

Menurut dia, cengkih bisa bertahan tanpa batas waktu, sehingga dirinya hanya akan menjual saat waktunya tepat.

"Mungkin nanti kalau harganya sampai Rp200.000 per kilogram, atau saat butuh uang," kata Harso.

Petugas Penyaji dan Pengolah Data (P3D) Pertanian Samigaluh, Winarno mengatakan, melambungnya harga cengkih terjadi karena banyak petani memilih menyimpan, dan tidak menjual semua hasil panennya. Hal ini menunjukkan petani telah menguasai hukum ekonomi.

"Jadi, meski panen raya, cengkih yang masuk pasaran hanya sedikit," kata dia.

(KR-STR)