Petani Grogol pertahankan keberadaan burung hantu

id petani grogol pertahankan

Petani Grogol pertahankan keberadaan burung hantu

Burung hantu (Foto wong168.wordpress.com)

Sleman (ANTARA Jogja) - Petani di Dusun Grogol, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus menjaga keberadaan puluhan burung hantu yang menetap di wilayah setempat, sebagai binatang predator pembasmi tikus.

"Di dusun ini sekarang terdapat tiga puluh ekor lebih burung hantu. Burung-burung tersebut menetap di atap bangunan sekolah. Kami sepakat untuk mempertahankan keberadaan burung hantu itu, karena mereka dapat menjadi predator hama tikus," kata pemelihara burung hantu Kelompok Tani Dusun Grogol, Seyegan, Jualdi, Kamis.

Menurut dia, keberadaan burung hantu di dusun ini berawal dari kegiatan bersama membasmi tikus yang menyerang tanaman petani, yang dicanangkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 2000.

"Saat itu Sri Sultan melepas ratusan binatang predator tikus berupa ular dan burung hantu. Namun, saat ini yang masih bertahan hanya burung hantu. Kemungkinan ular-ular tersebut banyak diburu pencari ular, sehingga saat ini keberadaannya tidak diketahui, atau mungkin sudah tak ada lagi," katanya.

Ia mengatakan pemeliharaan burung hantu tersebut dilakukan dengan membuat semacam kandang untuk anak burung hantu di sekitar kawasan pertanian.

"Biasanya burung hantu tersebut bertelur, dan menetas satu tahun dua kali, yakni periode Juni-Juli, serta Desember-Januari. Setelah menetas biasanya anak-anak burung hantu langsung lepas dari induknya, sehingga harus dibuatkan tempat untuk tinggal," katanya.

Jualdi mengatakan warga petani setempat sepakat tidak memburu burung hantu itu.

"Jika orang dari luar daerah yang ketahuan berburu burung hantu di sini, langsung diusir, dan diberi sanksi," katanya.

Ia mengatakan sebelum ada burung hantu, areal pertanian di dusun ini yang luasnya 316 hektare selalu gagal panen, karena serangan hama tikus.

"Burung-burung hantu tersebut mulai keluar dari sarangnya sekitar pukul 19.00 WIB, dan langsung ke sawah untuk berburu tikus," katanya.

Kemudian, menurut dia, burung hantu itu kembali lagi ke sarang sekitar pukul 21.00 WIB.

Pada waktu subuh, burung hantu itu juga keluar sarang untuk mencari tikus, dan kembali lagi ke sarang sebelum matahari terbit.

"Biasanya, burung hantu meskipun sudah kenyang jika melihat tikus langsung disergap sampai mati," katanya.

(V001)