Peternak Kulon Progo kesulitan pasarkan susu sapi

id susu sapi dipasarkan

Peternak Kulon Progo kesulitan pasarkan susu sapi

ilustrasi peternak memerah susu sapi miliknya (Foto ANTARA)

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Kelompok peternak sapi perah di Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kesulitan memasarkan susu hasil perahan.

"Hasil produksi susu Kelompok Tani Manunggal sebanyak 180 liter per hari. Tapi daya beli susu sapi masyarakat Kulon Progo masih rendah, sehingga kami kesulitan memasarkan susu perah produksi kelompok kami," kata Ketua Kelompok Tani Manunggal di Kulon Progo, Samuji, Senin.

Samuji mengatakan, kelompoknya memiliki 32 ekor sapi perah dimana 80 persennya sudah menghasilkan susu sebanyak dengan kapasitas tujuh hingga sembilan liter per hari/ekor.

Menurut dia, kemampuan produksi susu sapi perah masih kalah jauh dibandingkan dengan hasil produksi peternak dari Kabupaten Sleman yang mencapai 13 hingga 15 liter/hari/ekor. Hal ini disebabkan oleh perbedaan cuaca dan pemberian gizi.

"Kami memang tidak banyak memberikan gizi yang dibutuhkan sapi. Karena, kami masih mengalami kesulitan pemasaran susu perahnya. Kami hanya memberikan rumput hijau saja dan sedikit nutrisi," kata dia.

Penjualan susu perah hasil produksi Kelompok Tani Manunggal, kata dia, di Koperasi Susu Warga Mulya, Sleman dengan harga Rp5.000 per liter. Harga ini sangat rendah dan hanya mampu menutup biaya pakan ternak.

"Untuk meningkatkan nilai jual susu, kelompoknya mengemas susu dengan berat bersih 240 mililiter dengan harga Rp1.500 per gelasnya. Sasaran penjualan yakni anak PAUD dan Taman Kanak-kanak. Kami juga terus melakukan sosialisasi pentingnya mengkonsumsi sapi," kata dia.

Terkait ketersedian rumput hijau, dia mengatakan kelompoknya telah menyewa lahan seluas tiga hektare untuk menanam rumput gajah dan kolonjono. Rumput tersebut untuk pakan setiap hari.

"Ketersediaan pakan ternak sangat melimpah. Jadi tidak ada masalah untuk rumput hijau," kata dia.

(KR-STR)