Petani Lebak kembangkan varietas durian matahari

id petani lebak kembangkan

Petani Lebak kembangkan varietas durian matahari

Durian matahari (Foto durianunggul.wordpress.com)

Lebak (Antara Jogja) - Petani Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan varietas durian matahari untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Saya kira harga durian matahari memiliki nilai jual cukup tinggi hingga mencapai Rp30.000 per kilogram," kata Ketua Kelompok Tani Sekarwangi Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Suhendi Sudirman di Lebak, Kamis.

Menurut dia, selama ini buah durian matahari merupakan produk unggulan lokal yang dikembangkan petani Leuwidamar.

Para petani di daerah itu menanam durian di lahan miliknya, karena bisa meningkatkan pendapatan mereka.

Kelebihan durian matahari adalah tanpa biji dengan daging buah tebal, rasanya manis, dan beraroma.

Selain itu, juga tahan terhadap serangan hama maupun penyakit tanaman.

Sebab, kata dia, selama ini terbukti durian matahari belum ditemukan terkena organisme pengganggu tanaman.

"Kualitas buah durian matahari masuk kategori nomor satu dibanding durian lokal lainya," katanya.

Ia mengatakan durian yang dikembangkanya petani Lebak sudah memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten.

Sebelumnya, kata dia, durian matahari dikembangkan oleh petani Bogor, Jawa Barat.   Oleh karena itu, mutu buah durian unggulan daerah tersebut tentu tidak diragukan lagi.

Hingga saat ini, kata dia, satu-satunya varietas durian yang telah mengantongi sertifikasi di Banten yakni hasil budi daya petani Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

"Kami mengembangkan buah durian sebagai produk lokal yang harus dijadikan kebanggaan, juga dapat meningkatkan ekonomi petani, dan bahkan kualitasnya tidak kalah dengan durian impor," jelasnya.

Menurut dia, pengembangan tanaman hortikultura itu bisa dijadikan agrowisata.

Ia mengatakan, pada masa mendatang diharapkan banyak warga luar daerah datang ke tempat itu hanya untuk menikmati buah durian.

"Durian matahari memiliki keunggulan tersendiri, baik rasa maupun aromanya juga tanpa biji," katanya.

Ia menyebutkan pohon durian matahari bisa dipanen antara tiga sampai empat tahun, dengan populasi buah durian sekitar 30 per pohon.

Saat ini, durian unggulan itu sudah dipanen antara Desember sampai Februari, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Saya menilai sisi usaha petani berkat mengembangkan durian unggul dapat meningkat ekonomi keluarga," katanya.

Seorang petani Leuwidamar Sueb mengaku mengembangkan durian unggulan itu di areal seluas 1,5 hektare dan saat ini mulai berbuah, namun dipastikan bisa dipanen Januari mendatang. "Kami berharap durian itu bisa dipanen dan tidak terserang hama dan penyakit," katanya.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Yuntani mengaku selama ini durian matahari menjadikan produk unggulan daerah, dan dapat mendongkrak kesejahteraan petani.

Sentra durian lokal tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Sobang, Muncang, Bojongmanik, Cirinten, dan Gunungkencana.

Daerah itu setiap tahun sebagai sentra penghasil durian terbesar di Banten. "Jika musim panen durian, petani memasok ke luar daerah, seperti Jakarta, Bogor dan Tangerang," katanya.

(KR-MSR)

 

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024