Insiden Seropan tak pengaruhi jumlah pengunjung

id insiden seropan tak pengaruhi

Insiden Seropan tak pengaruhi jumlah pengunjung

Menyusuri Gua Seropan dengan tali di lorong vertikal dengan aliran air sungai bawah tanah (Foto yogyakarta.panduanwisata.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, optimistis insiden Gua Seropan II tidak berdampak terhadap penurunan jumlah pengunjung seperti Gua Pindul dan Kali Suci di wilayah setempat.

"Kami optimistis, insinden Gua Seropan yang menyebabkan tiga mahasiswa meninggal dunia tidak akan berdampak terhadap penurunan pengunjung, khususnya wisata susur gua," kata Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Gunung Kidul Wijang Eka Aswarna di Gunung Kidul, Kamis.

Menurut Wijang, karakteristik Gua Seropan II, dengan gua lainnya seperti Gua Pindul dan Kali Suci sangat berbeda. Sebab, Gua Seropan bukan objek wisata melainkan aliran sungai yang airnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di Gunung Kidul.

Selain itu, ia mengatakan Gua Seropan II merupakan pusat pertemuan beberapa aliran sungai bawah tanah, sehingga tingkat kerawasan sangat tinggi. Hal ini berberda dengan Gua Pindul yang aliran sungainya hanya satu arah. Untuk Gua di Kali Suci memang lebih riskan dibandingkan dengan Gua Pindul.

"Biasanya pemandu di objek wisata susur gua sudah mengetahui karakteristik cuaca. Jadi ketika ada awan tebal sudah menggelayuti disekitar kawasan gua, pasti pemandu tidak akan mengizinkan adanya aktivitas susur gua," katanya.

Sementara, Ketua Komisi A DPRD Gunung Kidul Slamet mengkhawatirkan kejadian yang menimpa mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia dapat membawa citra buruk pariwisata Gunung Kidul, yang selama dua tahun terakhir sedang mengalami lonjakan kunjungan.

"Kami khawatir pariwisata terkena imbas kejadian ini,"kata Slamet.

Menurut dia, Pemkab Gunung Kidul tidak boleh tinggal diam. Harus bertindak secara hukum, karena kejadian ini menyangkut nyawa dan akibat kelalaian.

"Apalagi ini kejadian yang kedua setelah sebelumnya terjadi di Gua Sriti, meski situasinya berbeda," katanya.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024