Ratusan warga serbu tumpeng Sekaten

id tumpeng

Ratusan warga serbu tumpeng Sekaten

Ilustrasi tumpeng diperebutkan warga (antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Puluhan tumpeng yang ditata bertingkat setinggi tiga meter dan ribuan kotak nasi gurih di depan panggung kesenian Pasar Malam Perayaan Sekaten langsung ludes diserbu warga dalam "Dhahar Kembul Sego Gurih", Selasa.

Selain tumpeng dan nasi gurih, warga juga mengambil "endog abang" atau telur merah yang selama ini menjadi ciri khas perayaan Sekaten.

Sebanyak 1.000 butir telur merah yang ditata di bagian terbawah susunan tumpeng itu juga langsung ludes diserbu warga.

"Acara yang mencerminkan budaya khas Yogyakarta ini harus selalu dipertahankan. Kami memberikan apresiasi dan dukungan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta yang terlah menyelenggarakan kegiatan seperti ini," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Deddy Pranawa Eryana di sela-sela "Dhahar Kembul Sego Gurih" di area Pasar Malam Perayaan Sekaten Yogyakarta.

Menurut Deddy, Pemerintah Kota Yogyakarta selaku penyelenggara Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) perlu terus melakukan inovasi yang ditujukan untuk melestarikan budaya Yogyakarta.

"Ada budaya membuat apem. Mungkin, kegiatan yang syarat budaya ini bisa dijadikan salah satu inovasi dalam penyelenggaraan Pasar Malam Perayaan Sekaten," kata Deddy.

Kegiatan "Dhahar Kembul Sego Gurih" tersebut merupakan inisiatif dari Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Kota Yogyakarta.

Total jumlah tumpeng yang disusun empat tingkat setinggi tiga meter tersebut mencapai 80 tumpeng, termasuk satu tumpeng di tingkat paling atas yang melambangkan ketuhanan yang maha esa.

Ketua Panitia yang juga penggagas kegiatan, Ida Fitri Priyono mengatakan, tujuan kegiatan tersebut adalah mempertahankan ciri khas pelaksanaan Sekaten.

"Kami berharap, kegiatan ini dapat rutin digelar setiap tahun," katanya yang sudah memasak tumpeng tersebut sejak pagi bersama puluhan siswa SMK di Kota Yogyakarta.

Panitia menggunakan 258 kilogram beras untuk membuat tumpeng, 99 ekor ayam yang menandakan "asmaul husna" dan puluhan kilogram bumbu serta sambal untuk melengkapi tumpeng.

(E013)

Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.