Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat setempat mewaspadai penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan saat merayakan hari raya Lebaran.
"Setelah selama sebulan penuh berpuasa, waktu makan orang tersebut telah menjadi pola, sementara saat Lebaran membuat pola makan baru, sehingga pencernaan kita harus menerima perubahan itu," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Sehat Dinkes Bantul Siti Royhana, Senin.
Oleh sebab itu, kata dia, warga terutama umat Muslim yang telah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan harus mewaspadai penyakit pasca-Lebaran agar tidak mengganggu pencernaan.
"Apalagi di saat Lebaran ini orang cenderung makan makanan berlemak, misalnya opor, daging dan lain-lain, bisa jadi pola yang berubah drastis itu menyebabkan sakit perut hingga diare, kolesterol, gula darah," katanya.
Untuk mencegah penyakit pencernaan itu, pihaknya menyarankan masyarakat agar tetap mengkonsumsi makan makanan dengan menu seimbang, di mana tetap memperhatikan porsi sayur-sayuran dan buah-buahan agar kondisi tetap sehat.
"Intinya masyarakat perlu mewaspadai penyakit yang tidak menular itu, terutama bagi meraka yang pernah menderita hipertensi tinggi, maupun gula, jangan sampai penyakit orang itu malah kambuh," katanya.
Selain memperhatikan pola makan dengan menu gizi seimbang, kata dia masyarakat harus menerapkan gaya hidup sehat, seperti yang dikenal dengan pola hidup bersih sehat (PHBS).
"Kami anjurkan masyarakat agar terus beraktifitas fisik, bahkan berolah raga ringan, tentunya tidak merokok, supaya mereka yang sehat tetap sehat, dan mereka yang pernah sakit kondisinya lebih baik," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Bantul Heru Bintarto, mengatakan, selama Lebaran pihaknya mewaspadai penyakit yang berpotensi wabah atau kejadian luar biasa (KLB), seperti keracunan dan diare serta demam berdarah.
"Kegiatan ini berupa respon cepat terhadap kejadian penyakit berpotensi wabah, untuk itu petugas surveilans baik puskesmas maupun Dinkes siap siaga 24 jam menerima laporan terkait dengan kejadian wabah atau KLB," katanya.
Menurut dia, pada Lebaran tahun sebelumnya memang tidak ditemukan kasus keracunan maupun penyakit berpotensi wabah atau KLB, namun kejadian ini tetap diwaspadai mengingat saat Lebaran banyak orang mudik yang kemungkinan `membawa` penyakit.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
7 pengobatan untuk gangguan pencernaan dengan ramuan alami yang terbukti ampuh
Senin, 9 Desember 2024 10:35 Wib
Kenali gangguan pencernaan, IDI berikan informasi pengobatan pada penyakit dispepsia
Kamis, 28 November 2024 11:52 Wib
Peneliti UGM: Sungai Code Yogyakarta tercemar logam berat
Sabtu, 23 Maret 2024 22:32 Wib
Jaga daya tahan tubuh anak, perhatikan kesehatan pencernaan
Jumat, 12 Maret 2021 7:37 Wib
Dokter: Kebanyakan konsumsi gula bisa sebabkan masalah pencernaan
Rabu, 27 November 2019 20:04 Wib
Kurma berkhasiat untuk kesehatan hingga vitalitas pria
Senin, 6 Mei 2019 21:17 Wib
Jangkrik bagus untuk usus
Senin, 13 Agustus 2018 0:32 Wib
Dinkes imbau warga waspadai penyakit pecernaan makanan
Minggu, 25 Juni 2017 21:37 Wib