RS diminta pastikan dokter jaga antisipasi DB

id antisipasi DB

"Kami mulai mensosialisasikan hal ini ke rumah sakit-rumah sakit agar mereka selalu memastikan keberadaan dokter, khususnya dokter jaga saat akhir pekan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakara Fita Yulia

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meminta seluruh rumah sakit untuk selalu memastikan keberadaan dokter, khususnya dokter jaga sebagai salah satu langkah antisipasi merebaknya demam berdarah saat ini.

"Kami mulai mensosialisasikan hal ini ke rumah sakit-rumah sakit agar mereka selalu memastikan keberadaan dokter, khususnya dokter jaga saat akhir pekan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakara Fita Yulia di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, keberadaan dokter jaga itu sangat penting untuk memberikan penanganan yang cepat kepada pasien terutama apabila kondisi pasien demam berdarah kritis.

Ia mengatakan, banyak kejadian kematian di rumah sakit terjadi saat akhir pekan karena rumah sakit tersebut tidak memiliki dokter jaga yang bisa memberikan penanganan medis secara cepat dan tepat apabila terjadi kegawatdaruratan.

"Misalnya saja ada pasien demam berdarah yang dibawa ke rumah sakit pada Jumat, dan karena Sabtu dan Minggu tidak ada dokter jaga di rumah sakit itu, maka kondisi pasien tidak terpantau. Jika tiba-tiba kondisinya memburuk, maka tidak ada dokter yang bisa memberikan penanganan cepat," katanya.

Ia meminta seluruh rumah sakit untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah karena jumlahnya semakin meningkat. Pada akhir Januari, jumlah kasus demam berdarah adalah sekitar 40 namun saat ini sudah ada 82 kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta.

Ia mengatakan, belum akan menetapkan status kejadian luar biasa atas penyakit tersebut meskipun jumlah kasusnya meningkat cukup banyak dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Fita juga mengingatkan masyarakat agar tidak selalu tergantung pada tindakan pengasapan dari Dinas Kesehatan untuk mematikan nyamuk dewasa, tetapi juga perlu didukung dengan upaya membersihkan lingkungan terutama tempat yang potensial digunakan sebagai perkembangbiakan nyamuk.

"Jangan hanya membersihkan rumput saja, tetapi juga tempat-tempat yang bisa menampung air. Sampah plastik pun bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk," katanya.

Berdasarkan data, angka bebas jentik di Kota Yogyakarta baru mencapai 90 persen dari angka ideal 100 persen.

"Kami juga melakukan koordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) terkait ketersediaan darah untuk antisipasi demam berdarah. Jika kondisinya saat ini menipis, maka kami arahkan untuk bisa mengantisipasinya sejak dini dengan memperbanyak donor darah massal," katanya.

(E013)

Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.