Yogyakarta tingkatkan kewaspadaan hadapi penyakit musim pancaroba

id Penyakit,pancaroba,DB,leptospirosis

Yogyakarta tingkatkan kewaspadaan hadapi penyakit musim pancaroba

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Yudiria Amelia (ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati)

genangan air di tempat-tempat yang tersembunyi dimungkinkan muncul saat musim pancaroba atau awal musim hujan ...

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyiapkan surat edaran (SE) yang akan dilayangkan ke seluruh wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai potensi penyakit yang dimungkinkan merebak selama musim pancaroba, khususnya demam berdarah.

“Melalui surat edaran tersebut, warga diminta untuk melakukan berbagai upaya pencegahan penularan demam berdarah (DB) yang berpotensi meningkat selama musim pancaroba dan hujan,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Yudiria Amelia di Yogyakarta, Selasa.

Berbagai upaya pencegahan penularan DB yang bisa dilakukan masyarakat di antaranya menggalakkan kembali kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik) dan kegiatan Jumat bersih.

Menurut Yudiria, genangan air di tempat-tempat yang tersembunyi dimungkinkan muncul saat musim pancaroba atau awal musim hujan dan biasanya warga tidak teliti sehingga cenderung dibiarkan begitu saja tanpa dicek kembali.

Baca juga: Realisasi empat pajak daerah di Yogyakarta masih di bawah target

Beberapa tempat yang biasanya sering dilupakan padahal kerap menyisakan genangan air adalah ban bekas. “Genangan air di ban bekas ini bisa menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk karena air di ban bekas sangat sulit dihilangkan,” katanya.

Beberapa sampah yang tercecer dan berpotensi menampung air, lanjut dia, juga berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menjadi perantara penularan demam berdarah. “Selama musim kemarau, banyak sampah seperti botol atau gelas plastik hingga ember bekas yang dibiarkan terbuka dan saat terjadi hujan akan menampung air yang bisa digunakan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk,” katanya.

Pembersihan lingkungan sekaligus pemberantasan sarang nyamuk, lanjut dia, dapat dilakukan melalui gerakan Jumat bersih di lingkungan.

Namun demikian, Yudiria mengingatkan masyarakat untuk memakai alat pelindung diri saat melakukan pembersihan lingkungan untuk menghindari potensi penularan penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui kencing tikus lewat luka terbuka di tubuh.

Baca juga: Yogyakarta belajar dari Singapura untuk menyusun ide inovasi layanan publik

“Selain kebersihan lingkungan, upaya yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari berbagai potensi penyakit pancaroba adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang. Tetap mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup,” katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, jumlah kasus DB hingga saat ini sudah melebihi total kasus yang terjadi pada 2018 meskipun tidak setinggi jumlah kasus pada 2017. Hingga awal November, tercatat 455 kasus DB, sedangkan pada 2018 tercatat 413 kasus.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi penyakit pancaroba.

“Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat harus terus dilakukan oleh masyarakat,” katanya.

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024