Sleman targetkan "smart regency" terealisasi 2020

id sleman

Sleman targetkan "smart regency" terealisasi 2020

Kabupaten Sleman (Foto Istimewa)

Sleman, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan penerapan "smart regency" mulai 2020, kata Bupati Sleman Sri Purnomo.

"Saat ini konsep kebijakan `smart regency` sedang digodok dengan melibatkan tim lintas sektoral, dan ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB)," ujarnya, di Sleman, Minggu.

Menurut dia, tim perumus konsep "smart regency" ini sifatnya terpadu, dan untuk perencanaan ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sleman.

"Sedangkan yang menyangkut masalah teknis dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Kesehatan," ujarnya.

Ia mengatakan, implementasi "smart regency" diyakini bakal memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Semisal di bidang kesehatan, data mengenai ketersediaan kamar dapat dipantau melalui layanan interkoneksi. Sehingga warga tidak akan merasa "diping-pong" saat membutuhkan kamar rawat inap.

"Di sektor pendidikan, penerapan `smart education` sudah dirintis di beberapa sekolah. Semisal melalui penerimaan peserta didik baru dengan sistem `online`, dan ujian nasional berbasis komputer (UNBK)," tuturnya.

Sri Purnomo mengatakan, selain itu konsep kabupaten cerdas juga diterapkan dengan memberikan fasilitas "free wifi" di seluruh kawasan Taman Denggung, dilengkapi dengan sarana CCTV. Rencana pengembangan area publik itu telah disiapkan di wilayah Tridadi dan Pendowo yang saat ini tengah diupayakan pembebasan lahannya.

"Selama ini, kami masih menyewa tanah kas desa. Kalau dibeli nanti bisa dibangun lebih luas, dan di lokasi itu dijadikan pusat `smart regency` lengkap dengan segala fasilitas," imbuh.

Ia mengatakan, konsep "smart regency" tidak bisa serta-merta direalisasikan karena masih banyak infrastruktur yang perlu diperbaiki. Di tahap awal, konsep tersebut disusun untuk jangka waktu lima tahun. "Saat ini, prosesnya masih dalam tahap penjabaran," katanya.

Kabid Kurikulum Kesiswaan Disdikpora Kabupaten Sleman Ery Widaryana mengatakan pihaknya mendukung implementasi "smart regency` ini.

"Ke depan akan dirancang agar penggunaan IT di sekolah dapat lebih meningkat. Contohnya, pihak sekolah menerapkan laporan nilai maupun absensi kepada wali siswa secara `online`. Konsep ini sudah mulai ditumbuhkan di SMPN 1 Sleman namun dinilai belum efektif. Pelan-pelan kami akan menuju ke `smart education` menyasar semua sekolah. Sekarang sudah dimulai dengan mengupload sejumlah info di website," pungkasnya.***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024