Yogyakarta (Antara Jogja) - PT Kereta Api Daerah Operasi 6 Yogyakarta melakukan seleksi ketat kesehatan dan narkoba terhadap masinis maupun asisten masinis yang akan membawa kereta api angkutan Lebaran 2016.
"Seleksi dilakukan dengan cek rutin kesehatan, yang meliputi cek kebugaran fisik dan cek darah serta tes urine deteksi narkoba," kata Manager Kesehatan PT Kereta Api Daerah Operasi (Daops) 6 Yogyakarta Welliyansyah, Senin.
Menurut dia, seleksi ketat terhadap masinis dan asisten masinis ini dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa angkutan kereta api.
"Masinis merupakan kunci utama keselamatan perjalanan kereta api, sehingga mereka harus benar-benar siap, khususnya dari sisi kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, beberapa rangkaian tes kesehatan yang akan rutin dilakukan kepada para masinis dan asisten masinis tersebut meliputi pemeriksaan darah, fungsi hati, ginjal dan irama detak jantung.
"Sedangkan untuk tes urine narkoba akan dilakukan secara dadakan dan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ini sengaja dilakukan agar benar-benar didapatkan hasil pemeriksaan yang maksimal," katanya.
Welliyansyah mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan dan narkoba ini merupakan penentu layak tidaknya masinis dan asisten masinis yang akan menjalanlan tugasnya.
"Kami tidak akan menugaskan masinis yang kondisinya tidak fit, apalagi sampai terindikasi mengkonsumsi narkoba. Kami sudah melakukan `medical check up` awak kereta api. Kami sudah bisa menentukan masinis atau asisten masinis mana yang layak untuk membawa kereta angkutan lebaran," katanya.
Ia mengatakan, selain itu pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah obat-obatan umum bagi penumpang kereta api.
"Kami juga bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk masalah ini. Ini semua merupakan jaminan keamanan dan kenyamanan penumpang serta kelancaran angkutan lebaran," katanya.
(V001)