Yogyakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional-Badan Amil Zakat, Infak dan Sedekah (Baznas-Bazis) DKI Jakarta mengingatkan masyarakat bahwa menghapus tato mampu menyempurnakan wudhu bagi yang ingin memperbaiki diri atau berhijrah.
"Kita ingin mengangkat derajatnya di hadapan Allah SWT karena wudhu tidak sempurna lantaran dihalangi tinta tato," kata Ketua Baznas-Bazis Provinsi DKI Jakarta, Akhmad Abu Bakar saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis.
Akhmad mengatakan jika wudhunya tidak sempurna, maka juga berimbas pada shalat yang juga kurang sempurna.
Padahal, menurut dia, tujuan berwudhu, yakni mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME).
"Air wudhunya tidak meresap ke dalam tubuhnya karena tujuan wudhu itu mensucikan," katanya.
Baca juga: Buruan ikut, ada layanan hapus tato gratis
Karena itu, dia berharap program menghapus tato gratis ini dapat terus dilakukan setiap tahunnya.
"Jadi tujuannya memang mengangkat derajat, karena orang-orang yang memiliki tato itu artinya penerimaan masyarakat agak kurang pas, ada rasa segan, takut atau tak dihiraukan," katanya.
Program tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat salah satunya oleh Raike warga Jakarta yang mengaku mengaku menghapus tatonya karena ingin menyempurnakan wudhu serta pernah ada dorongan dari keluarganya agar dihapus.
"Seperti agama ajarkan bahwa wudhu merupakan bagian dari shalat, takutnya enggak nyerap air wudhunya kalau punya tato," kata warga bernama Raike kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/3).
Pria berusia 56 tahun itu mengaku mengetahui informasi adanya program hapus tato itu dari media sosial sehingga hatinya tergerak untuk ikut program tersebut.
Terlebih, sudah dari lama dia ingin menghilangkan tato yang dibuatnya sejak SMA itu. Dia mengatakan keluarganya yang mendorongnya untuk menghapus tato.
"Dulu 'pas' ibu masih hidup dia gak suka saya pakai tato, lalu saya juga malu anak saya juga sering nanya 'itu tato apa abi', rasanya kayak dihantam kepala," ujarnya.
Baca juga: Pemuda Gunung Kidul hapus tato di Ponpes Darus Sholihin
Dia mengatakan, usai diberikan anestesi, nantinya tato yang dihapus tidak boleh kena air selama enam jam. Dua hari sekali memakai obat salep dan tidak boleh makan makanan pemicu alergi.
Warga lain, Bukhori (43) mengaku bersyukur bisa merasakan manfaat hapus tato gratis yang diselenggarakan pemerintah.
"Kalau di luar hapus tato itu bisa menghabiskan banyak uang, bahkan tato saya baru bisa hilang delapan kali hapus. Ini saya baru tiga kali hapus," kata Bukhori.
Dia berharap pemerintah bisa lebih sering mengadakan program hapus tato gratis dalam setiap tahun lantaran dipastikan banyak warga yang minat.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) menargetkan sebanyak 160 orang untuk mengikuti program hapus tato selama Ramadhan 1446 Hijriah untuk memperbaiki diri atau berhijrah.
Peserta tidak dipungut biaya (gratis), namun wajib berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh tahapan prosedur.
Baznas-Bazis DKI Jakarta menggelar layanan penghapusan tato gratis selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah pada 10-21 Maret 2025. Tahun ini menandai tahun keenam Layanan Hapus Tato Ramadhan oleh Baznas-Bazis DKI Jakarta.
Baznas-Bazis DKI Jakarta menargetkan sebanyak 700 orang di Jakarta dihapus tatonya melalui "Layanan Hapus Tato Ramadhan" tahun 2025 atau bertambah 100 orang dibandingkan target tahun lalu.
Kemudian, walau ditujukan untuk warga DKI Jakarta yang ingin hijrah secara menyeluruh, namun warga ber-KTP non-DKI juga dapat mengikuti program tersebut.
Adapun bagi mereka yang non-Muslim, juga diperbolehkan mengikuti layanan yang selama Ramadhan mulai diadakan hari ini hingga 21 Maret 2025 itu.