Pengrajin perak Kotagede membuat inovasi produk

id perak

Pengrajin perak Kotagede membuat inovasi produk

ilustrasi (Foto: jogja.antaranews.com)

       Yogyakarta (Antara Jogja) - Sebagian pengrajin perak di Kotagede, Kota Yogyakarta, membuat inovasi produk kerajinan dengan menggunakan bahan baku tembaga dan nikel untuk mendongkrak penjualan.

"Saat ini, banyak pengrajin termasuk saya membuat produk inovasi kerajinan perak, yang semula menggunakan perak murni, kini juga  menggunakan tembaga atau nikel, dan ternyata diminati banyak pembeli karena harganya relatif lebih murah," kata Hari, pemilik toko Jaya Silver di Yogyakarta, Selasa.

Dia menyebutkan dengan inovasi produk kerajinan tersebut harga bahan baku dan harga juga menjadi lebih murah sehingga lebih banyak konsumen yang berminat.

"Inovasi produk kerajinan ini biasanya banyak dipesan sebagai cinderamata oleh wisatawan dan produk ini terbilang laris. Omsetnya pun stabil untuk mempertahankan sentra kerajinan perak yang mulai sepi pembeli," kata dia.

       Ia berharap, inovasi produk kerajinan ini dapat mendongkrak penghasilan pengrajin kecil sehingga menumbuhkan semangat bagi generasi muda untuk mengembangkan bisnis ini.


Sementara itu, menurut Hari, saat ini banyak pengrajin perak berskala menengah ke bawah memilih tutup karena jumlah pembeli menurun sehingga omset yang didapat tidak sesuai yang diharapkan.
"Memang ada pembeli sekitar 1-2 orang per hari, bisa dikatakan sangat sedikit, untuk showroom kelas menengah ke bawah seperti ini omset per bulan sekitar Rp1.500.000 sampai dengan Rp3.000.000 bisa dikatakan kecil karena harus menggaji karyawan dan untuk biaya produksi," kata dia.

Pengrajin lain, Yono, pemilik toko MD.Craft juga mengaku masih sepi pembeli sejak awal 2013. 
     Menurut dia penurunan harga perak tidak banyak berpengaruh terhadap biaya produksi karena harga jual kerajinan perak dinilai masih mahal oleh konsumen.

(Dzikri/nusarina)