Sleman, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperbaiki jalan inspeksi Selokan Mataram di Desa Tirtoadi, Mlati yang rusak dan dikeluhkan warga dengan memasang "banner" sindiran bertuliskan "Selamat Datang di Objek Wisata Jeglongan Sewu".
"Kami sudah bergerak cepat melakukan perbaikan setelah ada keluhan dari masyarakat," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Kabupaten Sleman Sapto Winarno, Selasa.
Menurut dia, sebenarnya perbaikan jalan inspeksi Selokan Mataram merupakan kewenangan dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu dan Opak (BBWSSO). Namun, karena jalan tersebut banyak dimanfaatkan warga Sleman, DPUP Sleman berinisiatif melakukan perbaikan.
"BBWSSO ini kan wilayahnya cukup luas, yakni Jawa Tengah dan DIY. Kemungkinan akan menunggu lama jika perbaikan dilakukan BBWSSO karena kemungkinan anggaran masih dialokasikan untuk wilayah lain," katanya.
Dengan perbaikan itu, dia berharap kenyamanan masyarakat yang menggunakan jalan tersebut bisa lebih terjamin dan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
"Harapan kami dengan diperbaikinya jalan inspeksi tersebut memudahkan masyarakat dalam beraktivitas, terutama dalam kegiatan perekonomian," katanya.
Sapto mengatakan bahwa pihaknya juga berencana untuk bisa mengambil alih perawatan jalan inspeksi Selokan Mataram di ruas atau wilayah lain yang mengalami kerusakan.
"Sebenarnya tidak hanya jalan inspeksi Selokan Mataram, jalan-jalan lain yang vital untuk aktivitas masyarakat di Sleman juga akan kami lakukan perawatan meskipun merupakan kewenangan instansi lain," katanya.
Sebelumnya, warga di Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, mengeluhkan rusaknya jalan inspeksi Selokan Mataram di wilayah setempat sejauh sekitar 3 kilometer yang banyak berlubang sehingga membahayakan pengguna jalan.
Keluhan warga tersebut juga dilampiaskan dengan memasang "banner" di pinggir jalan yang bertuliskan kalimat sindiran "Selamat Datang di Objek Wisata Baru Jeglongan Sewu" Desa Tirtoadi, Mlati Sleman. "Jeglongan" sendiri merupakan bahasa Jawa yang berarti lubang, sedangkam "sewu" berarti seribu.***1***
(V001)