Kemsos salurkan bantuan pangan non-tunai pengganti rastra

id bantuan pangan non-tunai

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Kementerian Sosial akan menyalurkan bantuan pangan nontunai sebagai pengganti beras sejahtera (rastra) dengan sasaran 10 juta keluarga penerima manfaat pada 2018.

Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, mengatakan bantuan pangan nontunai direncanakan mulai dilaksanakan pada 2018 dengan sasaran 10 juta keluarga penerima manfaat.

"Kami pernah menyurati seluruh Dinas Sosial seluruh Indonesia. Kalau diketahui ada beras tidak layak konsumsi, hari itu juga langsung dikembalikan ke gudang Divisi Regional (Divre) Bulog terdekat," kata Khofifah.

Ia berharap pemda maupun pemerintah kabupaten (pemkab) melakukan cek ulang di gudang Bulog, memastikan rastra yang akan diberikan ke masyarakat, jangan sampai tidak baik tetapi diberikan kepada masyarakat.

"Pemda atau pemkab memiliki peran penting untuk memastikan kualitas rastra, sangat mungkin terjadi reduksi kualitas beras yang disebabkan penyimpanan di gudang yang terlalu lama," katanya.

Khofifah mengatakan upaya konvesi dari beras rakyat sejahtera (rasta) menjadi bantuan pangan nontunai yang diberikan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) merupakan skema penyaluran subsidi pemerintah dengan cara baru.

Skema baru ini dinilai lebih efektif untuk mengakhiri masalah tentang kualitas beras yang selama ini banyak ditemukan tengah masyarakat.

Menteri Sosial mencontohkan hingga saat ini banyak ditemukan kasus beras rastra berkutu, beras rastra dipenuhi jamur hingga beras rastra yang tidak layak konsumi.

"Rastra tinggal 5,6 juta penerima, yang 10 juta akan menerima dalam bentuk bantuan pangan," katanya.

Dia mengatakan dalam skema penyaluran bantuan pangan nontunai, setiap keluarga penerima manfaat akan mendapat saldo bantuan sebesar Rp110 ribu per bulan. Saldo tersebut tidak akan hangus dan bisa diakumulasikan dengan saldo bulan berikutnya. Skema penyaluran bantuan pangan nontunai saat ini sudah diuji cobakan di 44 kota pada 1,28 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Lebih lanjut dia mengatakan, bantuan pangan nontunai dengan menggunakan smart card atau kartu keluarga sejahtera dapat digunakan untuk mengakses empat komoditas pangan di antaranya beras, telur, minyak goreng, dan gula.

Ia mengatakan, kartu keluarga sejahtera akan ditambah akses lain yakni dengan memasukkan paket subsidi elpiji 3 kilogram. Namun subisidi elpiji tiga kilogram masih akan dibicarakan dengan Kementerian ESDM.

"Saya tahu anggarannya, tetapi lebih baik tanyakan ke Kementerian ESDM," katanya.

(U.KR-STR)