Mensos: logistik beras pengungsi Gunung Agung cukup

id mensos

Mensos: logistik beras pengungsi Gunung Agung cukup

Khofifah Indar Parawansa (Foto antaranews.com) (antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa memastikan bantuan logistik terutama beras dari pemerintah mencukupi untuk ribuan pengungsi erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

"Saya sampaikan Insya Allah logistik dalam jumlah yang cukup kalau beras," kata Mensos usai membuka Jambore Kampung Siaga Bencana (KSB) se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di komplek Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Difabel (BRTPD) Pundong Bantul, Sabtu petang.

Menurut Mensos ketersediaan beras yang akan dikeluarkan untuk membantu para pengungsi Gunung Agung dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton, dan sudah dikeluarkan atau disalurkan ke sentra pengungsian sekitar 50 ton.

Menteri menjelaskan kalau 100 ton beras terpakai semua, maka Gubernur Bali bisa menerbitkan Surat Keputusan (SK) untuk mengeluarkan sampai 200 ton BCP, kalau masih kurang Kemensos akan mendistribusikan langsung.

"Kalau 200 ton beras terpakai, maka Kemensos akan menggunakan kewenangan untuk mendemploy kebutuhan logistik masyarakat yang terdampak dari proses keaktifan erupsi Gunung Agung hari ini," kata Khofifah.

Menurut Menteri semua bantuan logistik harus disalurkan ke titik sentra pengungsian erupsi Gunung Agung dan pergerakan titik kemungkinan terus bertambah, sehingga dari sentra informasi akan mendata perkembangan titik pengungsian.

"Saya minta logistik jangan sampai ada yang kurang dan misalnya ada informasi mereka ada yang belum terima bantuan dari pemerintah karena baru dievakuasi, pusat informasi akan mendata titik-titik yang jadi sentra pegungsian," katanya.

Selain menyuplai kebutuhan logistik beras, kata Mensos Kemensos juga memberikan layanan dukungan psikologial (LDP) bagi para pengungsi, dengan layanan itu diharapkan korban di titik pengungsian bisa mendapat layanan konseling dari ahli.

"Karena kan mungkin saja di antara meraka punya tanaman siap petik, siap panen, ternak yang tidak terbawa, yang itu sangat mungkin mengganggu ketenangan mereka di pengungsian. Makanya pada saat di pengungsian harus dilakukan proses konseling," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024