Presiden: e-tol percepat pelayanan

id e-tol percepat pelayanan

Presiden: e-tol percepat pelayanan

Pengendara melakukan transaksi pembayaran tol non tunai di gerbang tol Pejompongan, Jakarta. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pd/17)

Probolinggo (Antara) - Presiden Joko Widodo kembali menyatakan bahwa penerapan pembayaran tol dengan uang elektronik (e-toll) untuk mempercepat pelayanan.

"Kan sudah bolak balik saya sampaikan e-toll ini untuk memperbaiki pelayanan kita, untuk mempercepat pelayanan, sehingga tidak ada yang namanya macet di depan gerbang. Itu ngga ada," kata Presiden usai acara peninjauan program perhutanan sosial untuk pemerataan ekonomi di Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis.

Jokowi mengungkapkan bahwa negara lain sudah menerapkan pelayanan pembayaran tol non tunai tersebut.

"Semua negara juga melakukan hal yang sama. Kita kan maunya maju, bukan mundur," katanya.

Terkait masih adanya penolakan, Presiden mengaku masih dalam masa transisi.

"Nggak bisa langsung berubah, tapi bahwa ke depan harus karena ini untuk pelayanan. Untuk kecepatan," tegasnya.

Sebelumnya Presiden saat meresmikan tol di Sumatera Utara telah menegaskan penggunakan "e-toll" di setiap ruas jalan tol bertujuan untuk memperbaiki pelayanan.

"E-toll apa sih? Kita kan ingin memperbaiki pelayanan, ingin memperlancar di pintu-pintu tol itu supaya cepat, dan ikuti zamanlah. Negara lain semuanya sudah pakai masa kita masih 'cash'?" kata Presiden Joko Widodo di dekat pintu tol Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (13/10).

Seperti diketahui per 31 Oktober 2017, tidak ada lagi transaksi tunai di gerbang tol, melainkan menggunakan kartu elektronik (e-toll).

"Akurasi pembayaran juga semakin jelas, apa kita mau 'cash' terus? Ya sudahlah kan sekali lagi ini memperlancar lalu lintas, memperbaiki pelayanan, kemudian pembayaran juga akurasinya lebih baik, lebih aman," ujar Presiden.

Presiden juga mengakui bahwa sosialisasi penggunaan e-toll akan terus berlangsung sambil mekanisme itu diberlakukan.

"Ya sosialisasi nanti sambil berjalan orang semakin tahu memang apapun perlu waktu untuk pembelajaran, tapi arahnya saya kira ke tiga hal tadi," kata Presiden. ***3***(J008)