Kementerian LHK : pengelolaan kawasan konservasi butuh sinergi

id konservasi,Lingkungan

Kementerian LHK : pengelolaan kawasan konservasi butuh sinergi

Kawasan konservasi pantai (antarafoto.com)

Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno mengatakan pengelolaan kawasan konservasi untuk menjaga keanekaragaman hayati membutuhkan sinergi pemangku kepentingan, masyarakat dan kampus.

"Perlu usaha bersama dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, peneliti, lembaga riset, dan sektor priuntuk menyelamatkan habitat segala jenis satwa dan tanaman liar Indonesia," kata Wiratno seusai memberikan sambutan dalam "2nd Joint Seminar on Biodiversity and Conservation" di Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis.

Menurut Wiratno, Ditjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) mendapatkan mandat untuk mengelola kawasan konservasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Saat ini, Indonesia memiliki kawasan konservasi seluas 27,2 juta hektar atau sekitar 30 persen dari luas kawasan hutan di Indonesia.

Wiratno mengatakan saat ini pihaknya juga telah membangun "call center" yang memberikan akses ke seluruh masyarakat untuk ikut serta terlibat dalam upaya konservasi. Melalui layanan tersebut masyarakat dapat memberikan informasi terkait segala hal terkait permasalahan konservasi.

"Pengelolaan kawasan konservasi sangat penting untk kepentingan generasi saat ini dan generasi mendatang," kata dia.

Kepala Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas Biologi UGM Prof Suratman mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan biodiversitas terbesar di dunia. Oleh sebab itu, menjadi kepentingan bersama untuk terus menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang ada.

Suratman menyebutkan KLMB UGM bersama Kementrian LHK terus berupaya mendorong pelestarian kenekaragaman hayati dengan membangun integrasi jaringan dalam pengembangan sistem manajemen biodiversitas nasional.

"UGM dan Kemntrian LHK membangun percepatan kebijakan untuk mewujudkan Indonesia Biodiversity Center yaitu sebuah pusat unggulan yang mengkaji biodiversitas nasional," kata dia.

Pusat unggulan tersebut rencananya akan segera diluncurkan pada bulan April 2018 mendatang berlokasi di Fakultas Biologi UGM. Peresmian akan dilakukan secara langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya.

"Nantinya pusat unggulan ini akan didukung oleh pusat-pusat unggulan lain di Indonesia," kata dia. ***3***

(L007)