Kementan: krisan, lily, dan anggrek miliki peluang ekspor

id krisan

Kementan: krisan, lily, dan anggrek miliki peluang ekspor

Budidaya bunga krisan (Foto Antara)

Jakarta (Antaranews Jogja) -  Kementerian Pertanian menilai tanaman hias terutama pada bunga krisan, lily, dan anggrek menjadi peluang bisnis ekspor yang menjanjikan.

Hal itu diungkapkan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi saat melakukan kunjungan ke Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Kementerian Pertanian Cipanas dan beberapa lokasi persemaian bibit dan bunga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin. 
   
"Bunga nusantara yang tidak kalah menarik dan bernilai ekonomis adalah bunga Anggrek. Produksi anggrek sekitar 20 juta tangkai pertahunnya. Tahun 2017 ekspor 43,3 ton anggrek," kata Suwandi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Saat melihat sentra budidaya dan pengembangan tanaman hias PT Merlimba Sentra Agrotama di wilayah Kecamatan Cugenang Kab Cianjur, Suwandi membaca menilai peluang bisnis yang menjajikan pada bunga krisan, lily, dan Anggrek.

Berbagai jenis benih bunga indukan impor seperti bunga lily dikembangkan di wilayah ini. 
   
Bunga lily hasil pengembangan bibit indukan impor ini masuk ke pasar lokal, seperti Jakarta dan Bali, dengan harga jual yang tergolong tinggi yaitu antara Rp100 ribu sampai Rp135 ribu per ikat.  Sebagian sudah diekspor walau jumlahnya masih 2,4 ton pada 2017.

Suwandi menambahkan bahwa Indonesia sendiri dikenal sebagai pusat keanekaragaman genetik anggrek terbesar di dunia.

Seperlima dari total plasma nutfah anggrek dunia berada di Indonesia, termasuk beberapa jenis anggrek lokal yang sudah tergolong langka seperti anggrek hitam Kalimantan dan anggrek Papua. Karenanya, Kementan menilai upaya pemuliaan juga menjadi sangat krusial untuk pelestarian spesies lokal. 
   
"Anggrek juga dikembangkan melalui persilangan, baik dengan sesama spesies lokal, maupun luar. Salah satu tujuan keanekaragaman ini adalah untuk memperbanyak jenis anggrek, juga untuk keperluan bisnis," kata Suwandi.

Manajer PT Merlimba Sentra Agrotama, Hadi Hidayat, mengatakan untuk satu polibag anggrek dapat dijual antara Rp100 ribu sampai Rp180 ribu, tergantung jumlah bunga dan ukurannya. Yang paling diminati adalah anggrek bulan berwarna merah dan putih.

"Pada intinya, bisnis bunga saat ini makin berkembang di Indonesia, permintaan pasar lokal juga tinggi dan membawa banyak keuntungan," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024