Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Masyarakat Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan 20 varietas bunga krisan untuk mendukung Kawasan Agrowisata Gerbosari.
Salah satu pengelola Agrowisata Gerbosar Advent Tody di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan ada lebih dari 20 varietas bunga, mulai dari krisan jamur, lori red, dawi ratih, fiji kuning, fiji putih hingga varietas xena, mapun spray.
"Kami menanam berbagai varietas bunga krisan. Kami berupaya memenuhi permintaan pasar supaya dimintai pedagang toko bunga," kata Tody.
Ia mengatakan ada beberapa kelompok tani yang mengembangkan usaha pertanian ini dalam beberapa rumah bunga (kubung). Saat ini permintaan bunga krisan yang terus meningkat. Dalam sepekan petani bisa memanen dua kali dengan hasil mencapai 100 ikat.
Setiap ikat dijual dengan harga antara Rp13 ribu sampai Rp15 ribu tergantung jenis dan varietas bunga yang diinginkan.
"Setiap bulan keuntungan penjualan bunga kerisan mencapai Rp2 sampai Rp4 juta. Namun, dengan era teknologi yang modern tempat ini banyak mejadi tujuan wisata untuk berswafoto. Hal ini justru semakin ramai pada akhir pekan dan liburan. Tidak hanya berfoto, banyak yang membeli untuk dibawa pulang," katanya,
Tody mengatakan di kawasan Agrowisa Gerbosari akan dibangun gubuk-gubuk kecil. Pengelola juga menyediakan pusat kuliner bagi para wisatawan. Banyak wisatawan juga ingin tahu cara budidaya dan perawatan tanaman ini.
"Ini menjadi agrowisata baru yang sangat menarik,” katanya.
Kepala Desa Gerbosari, Damar mengatakan pemerintah desa (pemdes) mendukung masyarakat membudidayakan bunga krisan. Karena menggerakkan ekonomi masyarakat dan mendukung perkembangan pariwisata di Kecamatan Samigaluh. Terdapat puluhan kubung bunga krisan di Gerbosari dengan hasil panen cukup bagus, mampu menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat.
Damar mengatakan meski fokus pertanian krisan adalah untuk budidaya bunga potong, tetapi kebun dapat dikunjungi wisatawan sebagai alternatif agrowisata. Sehingga kini pemdes tengah menyiapkan fasilitas pendukung seperti gerai penjualan kerajinan masyarakat, kuliner, dan penyediaan kesenian khas sebagai hiburan tambahan bagi wisatawan.
"Kami menargetkan wisata agrowisata ini akan siap pada 2019 mendatang. Saat ini, sejumlah wisatawan berasal dari luar kota mulai datang ke kebun krisan Gerbosari," katanya.