BRIN merakit varietas bunga krisan adaptif di dataran rendah

id bunga krisan,brin,tanaman hias,budidaya krisan

BRIN merakit varietas bunga krisan adaptif di dataran rendah

Bunga krisan di Agro Wisata Batu Patah Payo. (ANTARA/Miko Elfisha)

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merakit varietas baru tanaman krisan yang adaptif ditanam di dataran rendah, agar petani dapat memenuhi permintaan masyarakat terhadap bunga potong tersebut.
 
"Perakitan varietas krisan adaptif dataran rendah menjadi salah satu alternatif dan menjawab kebutuhan masyarakat terhadap perluasan dan budi daya tanaman krisan tanpa dibatasi oleh agroekosistem dan lokasi tanam,” kata Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
 
Puji mengatakan krisan termasuk tanaman hias yang menempati urutan ketiga dalam perdagangan bunga potong dunia dan urutan pertama perdagangan bunga di Jepang dan China, serta peringkat ketiga di Jerman dan peringkat kedua di Inggris.
 
Krisan adalah tanaman hias yang diintroduksi dari daerah subtropis dan dibudidayakan di daerah tropis, serta termasuk tanaman hari panjang. Oleh karena itu krisan memerlukan syarat lingkungan tumbuh tertentu.
 
 
Di Indonesia, lanjutnya, tanaman krisan yang dibudidayakan di dataran tinggi umumnya memerlukan teknologi budi daya khusus. Penambahan pencahayaan dalam budi daya tanaman dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pencahayaan pada krisan sebagai tanaman hari panjang.
 
Peneliti Pusat Riset Hortikultura BRIN Ridho Kurniati mengatakan status krisan di Indonesia masih terbatas sebagai tanaman hias.
 
Komponen dan senyawa biokimia yang terkandung dalam krisan belum banyak dipelajari dan diteliti oleh ilmuwan. Padahal informasi itu sangat penting untuk kemanfaatan yang lebih luas, terutama yang terkait dengan biofarma, makanan, minuman, hingga kosmetik.

 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN rakit varietas bunga krisan yang adaptif untuk dataran rendah
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024