Dispar dorong pelaku wisata nonpantai berbenah

id Gua pindul

Dispar dorong pelaku wisata nonpantai berbenah

Sejumlah wisatawan menggunakan pelampung menyusuri Gua Pindul di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto Antara)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pelaku wisata non-pantai untuk berbenah dalam pengelolaan potensi objek wisata sehingga menarik wisatawan, karena potensinya juga bagus.
     
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul Asti Wijayanti di Gunung Kidul, Kamis,
mengatakan Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) V dapat menjadi tujuan liburan akhir tahun ini, terdiri dari kawasan wisata yang didominasi gua dengan daya tarik unggulan berupa bentang alam karst.
     
Adapun tempat wisata tersebut meliputi Gua Pari, Gua Si Oyot, Gua Ngingrong, Gua Paesan, Gua Cokro, Gua Gremeng, Gua Nglengket, Gua Seropan (Gombang-Ngeposari), Gua Bribin, Gua Jlamprong dan Gua Song Gilap sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst, berbasis wisata pendidikan dan petualangan.
   
"Kemudian ada Gua Braholo sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst berbasis wisata pendidikan dan budaya,” kata Asti.
   
Dia mengatakan masih di kawasan yang sama terdapat kawasan wisata yang sudah populer dan memiliki jumlah kunjungan yang lumayan banyak. Adapun obyek wisata tersebut adalah Gua Pindul, Gua Sriti, Kali Suci, Gua Gelatik, Gua Buri Omah, Gua Jomblang, Gua Grubug sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst, berbasis wisata susur sungai bawah tanah.
   
"Masih juga ada Bendungan Simo/Dam Beton, Water Byur, Susur Sungai Oyo, Telaga Jonge, dan Telaga Mriwis Putih sebagai kawasan wisata alam berbasis wisata tirta,” katanya.
     
Asty mengatakan KSP VI terdiri dari kawasan wisata non,pantai dengan mengusung daya tarik unggulan yang sarat akan nilai budaya serta sejarah. Adapun objek yang dimaksud adalah Petilasan Gunung Gambar dan Candi Risan sebagai kawasan wisata alam pegunungan berbasis wisata sejarah, pendidikan dan budaya.
   
"Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Wonosadi sebagai kawasan wisata alam pegunungan berbasis pendidikan, konservasi dan budaya; Air Terjun Jurug sebagai kawasan wisata alam berbasis keluarga dan ada juga Kebun Buah Mangga Malam sebagai kawasan wisata alam pegunungan berbasis pendidikan dan keluarga," katanya.