UII buka Program Magister Kimia

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Universitas Islam Indonesia Yogyakarta membuka Program Magister Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, yang pertama di lingkungan perguruan tinggi swasta di Indonesia.
     
"Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi pioner sekaligus satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia yang memiliki Program Magister Kimia," kata Rektor UII Fathul Wahid pada peresmian program studi baru pada jenjang strata dua (S2) itu di Yogyakarta, Rabu.
     
Menurut dia, sampai saat ini ada 18 Program Magister Kimia di Indonesia. Dari 18 Program Magister Kimia itu, UII merupakan satu-satunya PTS atau merupakan PTS pertama di Indonesia yang memiliki program tersebut.
     
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII Riyanto mengatakan bahwa tidak banyak PTS yang membuka Program Studi Kimia karena biayanya sangat mahal.
     
Contohnya, satu peralatan laboratorium harganya berkisar Rp1 miliar, seperti Gas Chromatography Mass Spectra (GCMS) dan Semi Electron Microscope (SEM). Padahal, peralatan laboratorium yang dibutuhkan sangat banyak.
     
Menurut dia, pembelian peralatan yang mahal itu untuk memenuhi syarat akreditasi S1 yang sudah meraih Akreditasi A dan mendapat akreditasi internasional dari the Royal Society of Chemistry (RSC).
     
"Salah satu keunggulan Program Studi Kimia UII adalah pada pengembangan penelitian minyak atsiri. Pada jenjang S1 mempelajari isolasi dan ekstrak dari bahan mentah, sedangkan S2 menekankan pada riset dan analisis produk-produk minyak atsiri," katanya.
     
Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII Is Fatimah mengatakan bahwa dalam dunia industri dan lembaga-lembaga penelitian, Magister Kimia diperlukan dalam pengembangan produk, riset industri, konsultan dan pengambilan keputusan penting berbasis data riset laboratorium.
     
"Sementara di dunia pendidikan, Magister Kimia diperlukan oleh guru dan dosen untuk mendukung proses belajar mengajar," katanya.
     
Peresmian Program Magister Kimia FMIPA UII itu secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII Suwarsono Muhammad.