Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan sebanyak 600 tangki air bersih untuk mengantisipasi potensi bencana kekeringan di wilayah ini.
Sekretaris Kecamatan Girisubo Arif Yahya di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan wilayahnya termasuk daerah rawan kekeringan yang terdiri atas delapan desa, yakni Desa Balong, Jepitu, Karangawen, Jerukwudel, Tileng, Songanyu, Pucung dan Desa Nglindur.
Sementara tahun 2019 ini hingga memasuki bulan Mei sudah ada dua desa yakni, Pucung dan Girisubo mengajukan droping air.
"Tahun ini, kami menyiapkan anggaran sebanyak 600 tangki untuk droping air. Kami juga menjalin kerja sama dengan PDAM melakukan pemasangan instalasi baru untuk pelanggan. Termasuk nanti di dalamnya pengaturan jam giliran supaya air tetap mengalir," kata Arif.
Ia bersyukur, meski masuk wilayah dengan tingkat potensi bencana kekeringan tinggi, di Girisubo ada tiga sumber mata air yang dapat dimanfaatkan untuk didistribusikan kepada masyarakat, yakni Sumber Sadeng, Pule Jajar, dan Kali Puring.
"Hanya dua yang bisa dimanfaatkan untuk droping air karena debitnya besar. Sementara untuk Puring itu debitnya kecil hanya bisa diambil beberapa tangki, " katanya.
Sementara itu, di Kecamatan Tanjungsari ada lima desa yang telah mengajukan permohonan bantuan air bersih, yakni Kemiri, Kemadang, Banjarejo, Ngestirejo, dan Hargosari. Lima desa tersebut sebagian sudah mengalami kekurangan air bersih, terutama di wilayah yang tampungan airnya sudah habis, dan tidak lancarnya suplai air bersih dari PDAM.
Camat Tanjungsari Rakhmadian Wijayanto mengatakan warga mulai kesulitan air bersih karena bak penampungan air hujan (PAH) sudah tidak ada air sebulan terakhir setelah hujan berhenti.
Pemerintah Kecamatan Tanjungsari sudah menyiapkan sebanyak 125 tangki untuk memenuhi permintaan masyarakat. Pihaknya juga dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul untuk memenuhi permintaan air bersih.
"Kami mengampu empat desa, satu lainnya yang di Desa Banjarejo diampu BPBD Kabupaten Gunung Kidul untuk droping air bersihnya," katanya.
Diakuinya untuk sumber air bersih kawasan Tanjungsari mengandalkan pasokan dari sumber air sekitar Pantai Baron. Selain itu, sumber air bersih dari Bribin, Kecamatan Semanu.
Namun emikian, belum bisa menjangkau dengan baik seluruh wilayah. Sering kali pasokan air tersendat karena lokasi wilayahnya berada di ketinggian.
"Untuk wilayah dekat sumber Baron seperti Desa Kemadang, dan Ngestirejo lancar pasokan airnya. Tetapi untuk dataran tinggi mungkin macet-macet," katanya.
Baca juga: BMKG: DIY memasuki awal musim kemarau
Berita Lainnya
Tiga warga tertimbun longsor, kini tengah dicari
Jumat, 26 April 2024 10:02 Wib
Lima RT di Jakarta Selatan banjir
Kamis, 25 April 2024 9:13 Wib
12 rumah warga tertimbun longsor
Minggu, 21 April 2024 10:45 Wib
38 rumah warga rusak diterjang angin kencang
Jumat, 19 April 2024 20:40 Wib
BPBD DIY meningkatkan pencegahan kecelakaan laut di Pantai Selatan
Jumat, 19 April 2024 14:03 Wib
Pelaku wisata antisipasi bencana hidrometeorologi saat libur Lebaran 2024
Sabtu, 6 April 2024 17:22 Wib
BPBD Bantul meningkatkan kesiapsiagaan potensi cuaca ekstrem Lebaran
Kamis, 4 April 2024 16:52 Wib
40 RT dan lima ruas jalan tergenang banjir
Kamis, 4 April 2024 5:53 Wib